Langsung ke konten utama

Bumbu Kemiri Cara Lain Mengolah Daging

Mengolah daging itu gampang-gampang susah. Apalagi kalau jumlahnya hanya sedikit. Cukup direbus kemudian dicampur ke dalam sayur sup atau sayur asem. Bisa juga dicampur dengan tahu dan tempe untuk dibuat semur.

Masalahnya kalau jumlah daging yang dimiliki jumlahnya banyak. Biasanya usai hari raya Idul Adha seperti ini. Stok daging bisa berlebihan. Sampai bingung mau dimasak apa? Dibuat semur sudah, direndang juga sudah. 

Dibuat dendeng, digiling untuk toping spaghetti dan lain-lain. Semua resep sudah dicoba. Sementara stok daging masih banyak. Dimasak apa lagi dong?

Daripada bingung mari coba resep yang satu ini. Namanya daging bumbu kemiri. Sebenarnya resep ini sudah tidak asing lagi. Namun jarang dimasukkan ke dalam daftar menu sehari-hari. Bukan karena tidak menarik. Hanya saja resep dasar bumbu kemiri ini tidak pedas. Jadi perlu tambahan sambal jika Anda penggemar pedas. 

Bumbu kemiri memang lebih diutamakan untuk mereka yang tidak suka pedas. Olahan daging bumbu kemiri sekilas mirip rendang. Hanya saja warnanya bukan cokelat kehitaman seperti rendang. Karena tidak menggunakan cabai. 

Tidak pedas ini yang membuat daging bumbu kemiri bukan pilihan menu utama para ibu. Hanya keluarga yang tidak suka pedaslah yang menggemari menu ini. Keluarga kami salah satunya.

Bukan karena kami keluarga Jawa yang menyukai masakan manis. Kebetulan sebagian besar anggota keluarga kami memiliki gangguan pada lambung, jadilah tidak berani makan makanan yang pedas. Maka menu daging bumbu kemiri menjadi favorit keluarga kami.

Daging bumbu kemiri by Cookpad.com

Berikut ini cara membuat daging bumbu kemiri ala keluarga kami.

Bahan-bahan:
- Daging yang sudah diiris tipis
- Santan
- Bumbu dapur
- Bawang merah dan putih
- Lada
- Kemiri
- Garam
- Kecap

Cara membuat:
- Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe dan lada serta garam secukupnya.
- Tumis sampai harum dan beri air secukupnya.
- Masukkan irisan daging berikut bumbu dapur lainnya. Lengkuas, daun salam dan daun jeruk.
- Biarkan mendidih sampai daging terasa empuk
- Masukkan santan saat daging sudah empuk
- Aduk sampai daging benar-benar empuk dan kuah mulai berkurang
- Tambahkan kecap bagi yang suka
- Hidangkan sesuai selera
- Taburi bawang goreng bagi yang suka

Mudah bukan? Kami menyebutnya rendang Jawa. Karena mirip rendang tetapi rasanya cenderung manis. Jika ingin rasanya lebih pedas bisa menambahkan bubuk lada halus di atasnya. Daging bumbu kemiri pun lebih terasa aroma bumbunya. (EP)


#Day5
#Odop
#Food
#EstrilookCommunity







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr