Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Sagon Awur dan Geplak Penganan Khas Betawi Saat Lebaran

Yeaaah, lebaran. Wah, senangnya hati ini. Karena lebaran merupakan hari kemenangan  yang sangat dinanti-nanti oleh umat Islam. Setelah satu bulan penuh berpuasa. Keriweuhan dan kesibukan menjelang hari kemenangan itu terasa di mana-mana. Berbagai cara dilakukan untuk memaknai lebaran. Geplak (dokpri) Anak-anak heboh dengan baju barunya. Para Bapak juga tak kalah heboh dengan segala rencana. Mulai dari rencana pulang kampung atau mudik, mengecat rumah agar tampak bersih dan rapih, juga rencana silaturrohim ke rumah atasan serta rekan-rekan. Yang kesemuanya terkadang terbentur waktu yang hanya sedikit alias mepet . Para ibu lebih riweuh lagi. Mulai dari mengatur uang THR, merencanakan menu lebaran berikut kue-kuenya, mengatur dekorasi rumah agar terlihat indah, sampai merencanakan buah tangan apa yang akan dibawa saat bersilaturrohim ke sanak keluarga. Saya, memiliki keriweuhan tambahan, yaitu menyuguhkan sesuatu yang berbeda dan memberi kesan bagi tamu yang datang. Selain menu y

Kerak Telor Pizza ala Betawi

Saat ada yang bertanya tentang makanan khas Betawi. Apa jawaban Anda? Kalau saya langsung menjawab kerak telor. Kerak telor (dokpri) Meski sebenarnya tak hanya kerak telor, masih banyak lagi jenis makanan yang khas asal Betawi. Namun kerak telor memang salah satu penganan yang menjadi unggulan dalam kuliner khas Betawi. Lalu saat ditanyakan. "Apakah sudah pernah makan kerak telor?" Jawaban yang terlontar beragam. Ada yang menjawab sudah, ada yang menjawab belum pernah. Bahkan ada juga yang menjawab. Kalau saya akan menjawab sudah pernah. Karena memang sudah pernah mencicipi makanan khas Betawi tersebut. " Gak tahu kerak telor itu kayak mana?" "Lho! Sampeyan tinggal di Jakarta tetapi kerak telor saja ndak tahu? Ngapain aja di Jakarta? Jangan-jangan monas juga ndak tahu! Oalah.... yo piye gak tahu apa-apa. Ndak beda dengan katak dalam tempurung kalo begitu sih!" Nah, bagi yang belum pernah makan kerak telor dan yang tidak tahu apa itu kerak telor. Ini

Sejarah Bir Pletok Khas Betawi

Pengamatan menimbulkan kreativitas.  Hal inilah yang terjadi pada masyarakat pribumi di Batavia pada masa penjajahan dahulu. Konon ketika para penjajah itu asyik berpesta dengan minum minuman bir, orang pribumi hanya bisa melihat dan mengamati saja dari jauh.  Dokumen pribadi Meskipun ingin tetapi masyarakat pribumi itu tidak lantas tergiur untuk mencicipi. Sebab mereka sangat teguh memegang aturan agama. Bahwa minuman yang memabukkan itu walau pun sedikit tetap saja hukumnya haram. Orang-orang pribumi itu rupanya tidak mau kalah. Mereka pun lantas berpikir untuk menciptakan minuman yang halal dan tak beralkohol. Maka diciptakanlah minuman dari ramuan rempah-rempah, yang fungsinya sama. Yaitu untuk menghangatkan tubuh. Karena beer atau bir memang jenis minuman yang berfungsi sebagai penghangat diri. Bir pletok terbuat dari campuran jahe, daun pandan wangi dan serai yang direbus terciptalah jenis minuman yang bisa menghangatkan tubuh. Agar lebih menarik dan terlihat gaya, dimasukka

Teh Talua Nan Nikmat

Teh. Apakah Anda penikmat jenis minuman tersebut? Pernahkah menikmati sensasi teh dengan cita rasa berbeda? Jika belum, maka Anda perlu mencobanya. Agar bisa merasakan sensasi berbeda dari segelas minuman bernama teh. Jika di Jepang orang mengenal teh hijau atau green tea dengan segala khasiatnya. Atau di Malaysia dengan teh tariknya. Maka di negara kita, Indonesia ada banyak teh dengan berbagai kekhasannya. Salah satunya adalah teh talua. Minuman khas Sumatera Barat. Teh Talua (dokpri) Teh talua menjadi menu wajib di warung-warung tradisional mau pun restoran Padang. Di kampung asal si teh ini, yakni Sumatera Barat. Para petani menjadikan teh talua menu wajib sarapan paginya sebelum berangkat ke ladang atau ke sawah. Karena teh talua dikenal kaya akan manfaat. Dokumen pribadi Teh talua merupakan minuman yang terdiri dari campuran teh, gula dan telur serta sedikit perasan jeruk nipis. Jenis telur yang digunakan biasanya telur ayam kampung atau telur bebek. Sementara perasan jeruk n

Rela Mengantri Demi Kue Rangi

Saat libur akhir pekan yang lalu tiba-tiba saya ingin sekali makan kue rangi. Jajanan asli Betawi yang terbuat dari sagu tani dan diolesi saus manis dari gula merah. Saya pun berkeliling mencari jajanan itu. Ternyata sudah sulit ya mencari pedagang kue itu. Kue Rangi (dokpri) Keesokkan harinya pencarian dilakukan lagi. Saya berkeliling lagi dari satu perumahan keperumahan lain. Dari satu perkampungan keperkampungan lain. Hasilnya? Alhamdulillah dapat. Tukang kue ranginya sedang dikerubuti pembeli. Ada anak-anak juga ibu-ibu. Ya, tak apalah antri sebentar asal dapat. Dokumen pribadi Kue rangi dikenal juga dengan sebutan kue sagu rangi. Berbahan dasar tepung sagu tani yang dicampur dengan parutan kelapa tua. Dibakar dalam cetakan yang mirip dengan kue pancong. Setelah matang diolesi saus, berupa lelehan gula merah yang telah dicampur dengan sedikit sagu tani. Dimakan saat hangat. Rasanya....ehmmmm, gurih-gurih manis dan kenyal-kenyal. Justru sedikit kenyal dan kealotannya itu yang me