Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Bubur Ketan Hitam

Saat hujan atau cuaca dingin, makanan yang dicari biasanya yang hangat-hangat. Bisa camilan berupa pisang goreng hangat, sekoteng, wedang ronde, atau bubur kacang hijau hangat. Jika selama ini bubur kacang pasangannya ketan hitam. Maka kali ini saya hanya makan ketan hitamnya saya tanpa dicampur dengan kacang hijau. Jadilah bubur ketan hitam. Bagaimana rasanya kalau hanya ketan hitam saja? Tetap enak. Asal ketan hitamnya benar-benar lembut seperti halnya bubur. Tidak ngletis atau masih ada yang keras ketika dimakan. Apakah boleh membeli bubur ketan hitamnya saja? Seharusnya boleh. Toh, sama-sama kita beli. Tapi namanya pedagang terkadang berbeda karakter. Ada yang kurang suka kalau kita membeli ketan hitamnya saja. Khawatir yang membeli bubur kacang hijau enggak jadi karena tak ada ketan hitamnya. Kalaupun pada akhirnya dibolehkan, porsinya sedikit. Tidak seperti yang kita harapkan. Daripada mengalami hal seperti itu, lebih baik membuatnya sendiri meski agak lama. Tapi

Pizza Bakar Kentang Wortel Kreasi Sendiri

Efek tanggal tua, timbullah kreatifitas. Ini pepatah yang sangat pas dan berlaku bagi siapa saja. Utamanya yang doyan nyamil tapi dananya cuma secuil. Saya banget itu sih. Salah satu camilan yang saya suka adalah pizza. Kalau pas awal bulan sih asyik-asyik saja ya? Mau beli pizza yang mana tinggal datangi atau delivery. Masalahnya kalau sedang akhir bulan tapi lidah ini kepengin pizza, masa harus menunggu awal bulan atau menunggu ada yang mentraktir. Duh, kasihan banget sih. Daripada manyun dan cuma bisa menelan ludah melihat iklan pizza di televisi, lebih baik membuatnya sendiri. Bisalah. Asal mau. Tidak percaya?  Mari ikuti langkah-langkah berikut ini. Siapkan bahan-bahannya. Ini hanya untuk satu loyang ukuran sedang. Bahan kulit : * 125 gr tepung terigu *  1/2 sendok makan fermipan * Garam secukupnya * 1 butir kuning telur * Margarin secukupnya * Air secukupnya Bahan toping : * 3 buah bakso matang * 2 buah sosis daging matang * 1 buah kentang * 1 buah wortel

Rambutan Parakan, Rambutannya Orang Tangerang

Musim rambutan telah tiba. Di jalan-jalan mulai banyak dijumpai pedagang rambutan. Mulai dari rambutan rapiah, cipelat, parakan, Binjai, Aceh dan masih banyak lagi. Dari aneka jenis rambutan yang beredar luas, rambutan jenis rapiah, cipelat dan parakan yang paling disukai oleh masyarakat. Tapi sejak dulu saya paling suka rambutan Parakan. Karena menurut saya rasanya tidak terlalu manis dibandingkan dengan rambutan rapiah yang seperti kelengkeng. Rambutan parakan warna buahnya putih bersih, kenyal, dan ngelotok. Rasanya manis ada sedikit asamnya. Tapi segar. Kandungan airnya pun sedikit. Sehingga terasa kres-kres saat dimakan. Dalam keluarga kami setiap kali musim buah-buahan tiba, ibu adalah orang pertama yang mengetahui pergantian musim buah. Bukan dalam segi ilmu pertanian loh. Tapi dari tanggapnya membawa jenis buah-buahan baru ke rumah. Karena ibu setiap pagi berolahraga sampai ke pasar. Tiba di rumah sudah menenteng aneka belanjaan. Salah satunya buah rambutan. Da

Menikmati Dim Sum Kaki Lima

Dim sum menjadi salah satu makanan kesukaan saya di antara banyak makanan lain yang saya sukai. Kok jenis Chinese Food sih yang banyak saya sukai? Enggak cinta produksi dalam negeri nih. Hippo .... ya tidak begitu. Banyak juga kok makanan Nusantara yang saya sukai. Tapi wajarlah kalau makanan China banyak digemari. Karena memang di dunia ini Chinese Food yang paling banyak memiliki variasi makanan. Terutama di daerah Guandong. Nah, dim sum salah satunya. Hanya orang Hongkong yang mempopulerkannya. Sehingga sebagian beranggapan kalau dimsum berasal dari sana. Padahal aslinya dari China. Sudah ada sejak zaman jalur sutera. Sebagai cemilan pagi teman minum teh. Karena bukan sebagai makanan berat maka ukurannya pun dibuat kecil-kecilan, sekali telan gitu. Bentuknya pun bagus. Ketika orang-orang China masuk ke wilayah Indonesia dan masyarakat kita mengenal makanan ini. Maka diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia. Tetap enak. Hanya berbeda sedikit. Banyak masyarakat yang kemudi

Mengulik Sejarah Keberadaan Mie Ayam

Segala sesuatu itu pasti ada permulaannya. Begitu pula dengan mie ayam. Salah satu makanan kesukaan saya. Selain enak, mie ayam juga mudah dicari. Hampir di setiap sudut perkampungan dan juga perkotaan, pasti bisa dengan mudah menjumpai pedagang mie ayam. Ada pedagang yang menggunakan gerobak keliling. Ada juga yang mangkal dan membuka warung khusus. Kamu suka yang mana? Kalau saya sih suka semua. Apalagi kalau sudah lapar. Jika disuruh memilih antara bakso atau mie ayam, tentu saya lebih memilih mie ayam. Bukan sentimen loh dengan bakso. Tapi memang lebih sreg makan mie ayam ketimbang bakso. Rasanya lebih nendang di perut. Melihat banyaknya pedagang mie ayam di Indonesia. Saya jadi penasaran ingin tahu tentang sejarah keberadaan mie ayam. Dari beberapa artikel yang saya baca. Rupanya mie ayam memodifikasi bakmi yang berasal dari China. Ya, bakmi memang merupakan makanan khas China. Bakmi China cara penyajiannya seperti Mia ayam yang biasa kita makan. Diletakkan dalam mangkuk

Nanas Si Buah Istimewa Lambang Kota Prabumulih

Nanas. Siapa yang tak mengenal buah satu ini? Buah yang sangat naik daun ketika bulan puasa tiba. Selain untuk dijadikan asinan, buah nanas sangat diburu pada bulan puasa karena untuk dijadikan selai. Sebagai isi dari kue nastar, kue yang wajib ada saat lebaran tiba. Namun pada hari-hari biasa, buah nanas tetap menjadi incaran warga. Terutama nanas madu yang biasa dijumpai di sepanjang jalan raya atau jalan di komplek-komplek perumahan warga. Tentu bukan diburu untuk dijadikan selai. Tapi sebagai cemilan biasa karena khasiatnya yang sangat banyak. Buah nanas diketahui sangat kaya akan vitamin C. Selain itu masih banyak lagi manfaat buah nanas yang patut diketahui. Diantaranya: - Memperkuat sistem kekebalan tubuh - Mempertahankan kinerja jantung - Mencegah kolesterol - Tinggi serat - Menyehatkan tubuh Dokumen pribadi Pedagang nanas yang mangkal di komplek dan pinggir jalan Jenis nanas itu banyak sekali. Salah satunya jenis nanas madu. Nanas madu sangat digemari

Roti Tape Goreng Cemilan Zaman Old

Roti tape goreng atau kue gabin tape goreng camilan dari masa ke masa. Iya, sejak saya kecil sudah menjumpai jajanan seperti ini. Lalu kata ibu saya, waktu beliau kecil jajanannya juga ini. Oleh karena itu saya menyebut cemilan dari masa ke masa. Roti tape goreng saya menyebutnya. Tapi ada juga yang menyebutnya kue gabin tape. Dua-duanya benar. Karena memang bentuk dan isinya sama. Penyebutannya saja yang berbeda. Pada dasarnya kue ini mudah cara mrmbuatnya. Hanya menggunakan biskuit gabin, tape dan minyak goreng. Satu biskuit gabin diberi tape sampai rata lalu tempelkan satu biskuit gabin lagi di atas tape. Agak ditekan-tekan agar merekat lalu goreng dengan api kecil agar tidak gosong. Angkat dan tiriskan. Mudah bukan? Oleh karena itu industri rumahan dengan bahan baku seperti ini sangat awet. Bisa bertahan lama. Karena mudah dibuat dan banyak penggemarnya. Kini isinya sudah tak melulu tape. Tapi bisa juga diberi rasa lain. Ada rasa cokelat dan keju. Serta sayuran. Sem

Roti Bagelen Salah Satu Roti Favorit Keluarga Indonesia

Roti Bagelen merupakan salah satu jenis roti yang cukup banyak penggemarnya. Roti dengan aneka bentuk tapi bercita rasa sama. Yaitu manis, gurih dan garing. Saat pertama kali mendengar jenis roti ini, saya pikir ini salah satu roti produksi luar negeri. Karena jarang menemukannya di toko biasa. Paling sering itu di toko kue Kartika Sari, Bandung. Ya, ketika jalan-jalan ke Bandung. Karena saya menyukai roti ini. Maka mencari tahulah saya tentang roti ini. Ternyata, roti bagelen itu berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Bagelen sendiri diambil dari nama daerah di sana tempat asal roti ini di buat. Sedangkan ide awal terciptanya roti bagelen, tak lain dan tak bukan hasil ngepek alias melihat kebiasaan orang-orang Belanda dalam mengolah makanan. Jadi, orang-orang Belanda itu ketika memakan Warmbollen atau bagelen basah dan tidak habis. Tidak lantas dibuang begitu saja. Warmbollen itu mereka oven atau panggang sampai kering agar tak berjamur. Karena bisa dimakan lagi keeso

Kue Ku Jajanan Supaya Panjang Umur

Kue Ku. Jajanan tradisional yang kerap melengkapi sajian jajanan pasar ini ternyata aslinya dari Tiongkok. Saya baru mengetahuinya. Saya pikir ini jajanan tradisional asli Indonesia. Seperti jajanan pasar lainnya. Bagi saya tak masalah darimana pun asalnya. Selama enak dan halal, tentu menjadi incaran saya. Dan kue ku ini memang salah satu jajanan pasar yang saya suka.  Kue berbahan dasar tepung ketan dan diberi isi kacang hijau ini, nama aslinya Ang Ku Kueh. Artinya kura-kura merah. Oleh karena itu kue ku yang banyak dijumpai warnanya merah dan bentuknya seperti kura-kura. Masyarakat Tiongkok percaya, jika memakan kue ku akan panjang umur. Jadilah kue ku ini semacam kudapan wajib bagi masyarakat Tiongkok dimana pun berada. Dalam perkembangannya bentuk kue ku dimodifikasi dalam aneka cetakan dan warna. Seperti bentuk buah-buahan yang beraneka warna. Untuk isi tetap dipertahankan. Yakni kacang hijau kupas yang dilembutkan seperti halnya isi dari kue onde-onde. Unt

Kue Ape, Serabinya Betawi

Kue Ape. Jajanan tradisional asal Betawi ini kerap disebut juga kue tetek. Kue berbahan dasar tepung beras dan terigu ini masih sangat digemari oleh anak-anak, tua, muda dan dewasa. Karena sudah cukup jarang ditemui terkadang harus mengantre terlebih dulu untuk bisa menikmati kue ini. Kue ape bisa disebut juga sebagai kue serabinya Betawi. Karena bentuknya hampir sama dengan kue serabi Notosuman asal Solo. Harga satu buahnya tergantung di mana kue ini dijual. Jika sudah masuk ke dalam mall tentu berbeda harganya dibanding dengan saat kita membelinya di kaki lima.  Harga 1000 di kaki lima. Bisa berkali-kali lipat jika sudah masuk ke dalam mall. Karena di dalam mall ada perhitungan untuk pajak, bayar pegawainya dan juga untuk biaya listrik dan lain-lain. Wajar jika harganya berbeda. Untuk rasa tidak terlalu berbeda. Sebab bahan dan cara membuatnya sama. Di cetak dalam wajan kecil dengan api sedang. Diangkat jika sudah agak mengering pinggirannya. Untuk

Singkong Karamel, Kudapan Tradisional Rasa Kekinian

SINGKONG. Duh, mendengar namanya pasti sudah pada ilfeel ya? Apalagi kids zaman now. Apa doyan dengan kudapan berbahan dasar singkong. Kita yang hidup zaman old saja kadang enggak terlalu berselera ya kalau disuguhi kudapan dari singkong. Apalagi mereka. Kenapa bisa seperti itu? Karena kudapan berbahan dasar singkong, yang disuguhkan dari waktu ke waktu ya begitu saja jenisnya. Getuk, misro atau comro. Jika malas mengolah ya dikukus atau dibakar saja. Enak sih menurut saja. Tapi bosan mungkin bagi yang lain. Nah, kebetulan di rumah ada singkong belum diolah. Agar tetap bermanfaat dan tak mubazir karena sudah diolah tapi tak dimakan. Saya pun segera membuka resep warisan ibu. Namanya singkong karamel. Weh, macam mana pula itu? Penasaran tah? Tenang. Saya akan bagikan resep ini untuk Anda. Karena berbagi ilmu itu bisa menambah pahala. Sebenarnya sangat mudah. Dan mungkin Anda sudah pernah membuatnya. Hanya berbeda nama. Tapi untuk mengingatkan kembali. Tak ada salahnya diu