Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Kue Cincin Betawi

Kue Cincin merupakan salah satu jajanan tradisional yang berasal dari Betawi. Bentuknya seperti donat. Hanya ukurannya lebih kecil. Rasanya manis.  Bahan-bahannya ternyata mudah saja. Cukup dengan menyiapkan gula merah dan tepung beras. Kelapa sangrai jika suka. Dan cara pembuatannya juga sama mudahnya.  Rebus gula merah sampai mendidih. Tambahkan daun pandan dan sedikit garam. Setelah mendidih tuang kedalam tepung dengan kondisi panas. Uleni sampai Kalis. Lalu diamkan sekitar satu jam. Agar adonan gula lebih meresap. Konon jaman dulu didiamkan semalaman untuk mendapatkan hasil yang maksimal.  Selanjutnya adonan dibentuk bulat-bulat kecil menyerupai donat. Lalu goreng dengan cara dibolak-balik menggunakan sumpit. Hal ini dilakukan guna mendapatkan warna kecoklatan yang merata. Jika tidak dibolak-balik maka bisa gosong sebelah. Mudah bukan? Silakan mencoba.  #onedayonepost #januari2017 #harike-28 #jajantradisional  

Bubur Sumsum Candil

Bubur. Jenis makanan satu ini sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Terutama jenis bubur ayam. Sebagaian besar masyarakat hampir dipastikan memilih bubur ayam sebagai menu sarapan paginya. Mulai dari anak bayi sampai orang lanjut usia, suka makan bubur. Meskipun ada juga yang tidak suka makan bubur. Sebagian kecilnya. “Kurang nendang,” alasannya.  “Dibawa pipis lapar lagi,” kata yang lain.  Apapun alasannya, itu hak mereka. Pada kenyataannya penggemar bubur ayam sangat banyak. Bubur sumsum candil (dokpri) Lalu bagaimana dengan nasib bubur yang lain? Karena jenis bubur tak hanya satu saja. Masih banyak lagi macamnya. Ada bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur sumsum biasa, bubur sumsum Candil, bubur gelang dan lain sebagainya. Dalam kesempatan ini saya akan membahas mengenai bubur sumsum candil. Salah satu jenis bubur yang ternyata agak jarang penjualnya. Biasanya pedagang bubur ini menjajakan dagangannya dengan mengendarai sepeda motor. Berkeliling dari satu p

Bolu Bakar Telur

Bolu. Jenis kue yang satu ini tentu sudah tidak asing ditelinga. Hampir semua mengetahuinya. Bahkan merasakan seperti apa rasanya kue bolu itu. Ada bolu kukus, bolu bakar, dan bolu panggang. Rasanya pun bermacam-macam. Ada bolu kukus pelangi, bolu pandan, bolu ketan hitam, bolu pisang dan masih banyak lagi. Tetapi ada salah satu jenis kue bolu yang saya sangat saya sukai. Namanya kue bolu bakar telur. Karena bentuknya seperti telur. Bahan bakunya hampir sama dengan kue bolu pada umumnya. Tepung terigu, telur dan mentega. Dokumen pribadi Tetapi untuk kue bolu yang satu ini dibuat nya dengan cara dibakar. Cetakan kue bolunya diletakkan di atas tungku. Sehingga ketika matang, rasa dan bentuknya terasa berbeda. Ini menjadi salah satu kue khas saat lebaran di kampung. Dan sudah jarang ada di pasaran. Karenanya ketika berkunjung ke rumah sanak saudara di kampung, kue bolu ini menjadi incaran saya. Terkadang jika waktunya cukup, saya memesan minta dibuatkan untuk dibawa pula

Cilok, Aci di Colok

Cilok atau Aci dicolok adalah salah satu jajanan yang sedang "in" di kalangan masyarakat. Di sekolah-sekolah, pasar, TPA dan di sekitar perumahan atau perkampungan penduduk, sangat mudah menjumpai pedagang cilok ini. Saya pun penasaran ingin tahu, seperti apa sih rasanya. Maka pada suatu ketika saya sengaja berjalan-jalan keliling perumahan khusus mencari pedagang cilok ini. Dan ketemu. Rupanya pedagang cilok ini bermacam-macam. Ada yang mengusung merek boga rasa dan ada yang tanpa embel-embel merek di gerobak dagangannya. Saya mencicipi keduanya. Ternyata memang berbeda rasa. Meski jenisnya sama. Hanya aci atau tepung sagu yang diberi bumbu lalu dikukus, setelah itu diberi bumbu kacang, kecap dan saos seperti siomay. Cilok (dokumen pribadi) Bedanya, cilok ini lebih kenyal dibandingkan dengan siomay. Cara makannya pun dengan menggunakan sebatang lidi untuk mencocolnya. Makanya di sebut cilok. Artinya aci dicolok. Cukup kreatif juga para penjual jajanan itu.

Soto Mie Joglo

Indonesia itu memang kaya dalam sisi apa pun ya? Mulai dari suku, bahasa, pakaian dan makanan. Semua sangat beragam. Salah satu jenis makanan yang cukup beragam jenis dan rasanya yakni soto. Ada soto babat, soto ayam, soto ranjau, soto mie dan masih banyak lagi. Kali ini kuliner yang saya cicipi adalah soto mie . Lebih nikmat memang makan langsung di kota Bogornya. Tetapi di sini pun banyak dijumpai penjualnya. Salah satunya soto mie ditepi jalan Raya Joglo, Jakarta Barat. Dari beberapa soto mie yang pernah saya cicipi. Saya merasa sreg dengan soto mie yang ini. Menurut saya rasanya pas. Kekentalan kuahnya juga terasa. Tidak seperti ditempat lain. Saya mencicipi soto mie ini sudah lama. Sejak masih gerobak pinggir jalan tanpa tenda. Lalu mulai ada tendanya. Berlanjut dengan warung sederhana. Kini sudah menjadi warung yang lumayan bagus dan layak. Mengenai rasanya pun tidak berubah. Sejak masih dipegang oleh orang tuanya sampai mereka meninggal lalu dilanjutkan ole

Tahu Campur Lamongan

Kenal petis? Kenal cingur? Kenal juga dengan tahu kan? Nah, jika ketiganya disatukan. Jadilah tahu campur. Iya, tahu campur. Salah satu makanan khas dari daerah Jawa Timur selain rujak cingur.  Tahu campur (dokpri) Darah yang mengalir dalam tubuh kita ini sedikit banyak mempengaruhi selera ya? Saya yang memiliki darah Jawa Timuran dari almarhum bapak. Meskipun sudah menjadi warga Tangerang sejak kecil. Tetap saja kerap merindukan makanan-makanan khas Jawa Timuran.  Seperti malam ini. Tiba-tiba ingin makan tahu campur. Membayangkan menyeruput kuahnya hangat-hangat semakin membuncahkan hasrat di dada. Maka tanpa ba-bi-bu saya arahkan motor saat perjalanan pulang beraktifitas sambil mencari-cari pedagang tahu campur. Meski agak sulit tapi akhirnya dapat juga.  Tahu campur Lamongan tulisan yang tertera. Saya pun segera berhenti dan masuk ke warung tenda tersebut. Tahu campur menjadi menu yang saya pesan. Sebenarnya ada menu-menu lain. Tapi karena saya sedang kepengen itu, ya sudah.  Ada