Langsung ke konten utama

Bubur Sumsum Candil

Bubur. Jenis makanan satu ini sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Terutama jenis bubur ayam. Sebagaian besar masyarakat hampir dipastikan memilih bubur ayam sebagai menu sarapan paginya.

Mulai dari anak bayi sampai orang lanjut usia, suka makan bubur. Meskipun ada juga yang tidak suka makan bubur. Sebagian kecilnya.

“Kurang nendang,” alasannya. 

“Dibawa pipis lapar lagi,” kata yang lain. 

Apapun alasannya, itu hak mereka. Pada kenyataannya penggemar bubur ayam sangat banyak.

Bubur sumsum candil (dokpri)

Lalu bagaimana dengan nasib bubur yang lain? Karena jenis bubur tak hanya satu saja. Masih banyak lagi macamnya. Ada bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur sumsum biasa, bubur sumsum Candil, bubur gelang dan lain sebagainya.

Dalam kesempatan ini saya akan membahas mengenai bubur sumsum candil. Salah satu jenis bubur yang ternyata agak jarang penjualnya. Biasanya pedagang bubur ini menjajakan dagangannya dengan mengendarai sepeda motor. Berkeliling dari satu perumahan ke perumahan lain. Atau mangkal di suatu tempat pada hari Minggu pagi. Di mana banyak orang memanfaatkan hari itu untuk berolahraga atau jalan-jalan pagi.

Pedagang bubur sumsum candil (dokpri)

Bubur sumsum candil ini berbahan dasar tepung beras yang dimasak sampai lembek dan halus. Hanya diberi garam dan daun pandan sebagai pelengkap ketika memasaknya. Saat penyajian dituangi sedikit santan dan candil. Candil ini berupa bola-bola yang dibuat dari campuran ini dan tepung sagu yang direbus dengan gula merah. Rasanya manis dan kenyal. Sangat enak dinikmati pagi hari. Apalagi dalam kondisi masih hangat. Ehmmm..... yummy.


#onedayonepost
#januari2017
#harike-17
#berburububur
#anekabubur









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr