Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Gepuk Klenteng vs Kacang Pukul

Apa sih yang menjadi daya tarik suatu daerah untuk dikunjungi?  Jawaban saya sih tak cukup satu. Sebab banyak hal yang menarik perhatian saya kala mengunjungi suatu daerah. Pertama tempat wisatanya yang menjadi icon daerah tersebut. Kedua makanan khasnya. Didalamnya termasuk juga oleh-oleh khas daerah yang dikunjungi. Dan masih banyak kategori lainnya versi saya. Berbicara tentang oleh-oleh, saya sangat menyukai makanan yang berbahan dasar kacang. Pokoknya kalau ada kacangnya suka sekali deh. Salah satu oleh-oleh yang sangat saya sukai adalah Gepuk klenteng. Ini oleh-oleh khas Salatiga. Rupanya di daerah lain juga ada jajanan sejenis. Namanya kacang pukul. Ini jajanan khas Bagansiapiapi, Riau. Karena saya penyuka kacang maka berbinar-binarlah mata ini. Senang mendapatkan oleh-oleh dari sana yang bahan dasarnya dari kacang. Bentuknya oval. Kacangnya dihaluskan. Sudah tidak berbentuk bulat-bulat lagi. Rasanya manis. Sama persis dengan rasa Gepuk Klenteng yang dari Salatiga itu

Suatu Sore di Kafe Milik Rian D'MASIV, Food Update

Artis membuka usaha kafe? Itu biasa. Penyanyi bikin studio rekaman? Sudah biasa juga. Tapi artis punya kafe dan studio musik sekaligus dalam satu tempat. Itu tidak semua artis bisa. Dan Rian vokslis grup band D'Masiv salah satu pemilik kafe serta studio macem itu. Mengambil tempat di wilayah Ciledug Raya, tepatnya satu deretan dengan universitas Budi Luhur. Food Update nama kafe milik Rian ini untuk ukuran kafe termasuk kecil. Tidak terlalu luas. Bentuknya memanjang ke belakang. Bagian depan untuk pengunjung yang merokok. Bagian dalam untuk yang tidak merokok. Bagian dalam hanya terdiri atas beberapa set meja kursi. Dengan sisi kanan pintu masuk sebagai pusat kegiatan kafe. Mulai dari urusan pemesanan, pembayaran dan keperluan lain. Semuanya berpusat di meja tersebut. Bagian luar kafe Untuk urusan menu, ada banyak pilihan. Mulai dari makanan ringan seperti kentang goreng, aneka mie sampai aneka menu nasi. Begitu pun untuk minuman. Hampir semua jenis minuman ada.

Menikmati Kebersamaan di Eastern Kopi TM

+ "Pesanan atas nama...."  - "Oiya, ada. Silakan!"  + "Terima kasih."  -  "Mau pesan apa? Atau menunggu yang lain?"  + "Ini saja. Teh tarik panas."   - "Saya ada menu baru loh Jeng. Niki.."  +"Oh, Mboten. Mangke mawon. Kulo pesen lumpia Semarang mawon ngeh?"   - "Ngeh. Lumpia goreng nopo basah?"  +"Basah mawon ngeh."  - "Di tunggu ngeh Jeng." Percakapan di atas bukan adegan sinetron atau sebuah skenario drama. Tapi percakapan antara saya dengan pelayan di Eastern Kopi TM. Yah, beberapa hari yang lalu tepatnya hari Minggu, 19 Agustus 2018. Saya dan adik-adik janjian untuk makan siang di luar. Pilihan jatuh pada Eastern Kopi TM di Jalan Pesanggrahan, Meruya Utara, Jakarta Barat. Selain belum pernah ke sini, menu yang tersedia ternyata bervariasi. Cocok untuk adik-adik yang harus makan nasi. Berhubung kami tidak satu rumah, jadi disepakati ketemu di lokasi. Saya menjadi

Siput Gonggong Bagus Untuk Vitalitas Pria

Indonesia kaya akan hasil laut. Karena kondisi geografis Indonesia memang dikelilingi oleh lautan. Di daerah-daerah pesisir dan kepulauan yang dekat dengan laut, olahan hasil laut merupakan komoditi andalan daerah setempat. Namun tidak semua orang cocok dengan makanan laut atau hasil olahan laut. Bisa karena alergi atau mengidap penyakit tertentu sehingga tidak bisa dengan bebas menikmati makanan laut. Bersyukurlah kita yang tidak memliki masalah dengan makanan laut. Sehingga bisa menikmati makanan laut dimana pun berada. Alhamdulillah saya termasuk orang yang tak memiliki masalah apapun dengan makanan laut. Sehingga pada saat jalan-jalan ke Pulau Belitung, saya bisa dengan santainya menyantap makanan laut. Termasuk siput gonggong ini. Siput gonggong termasuk jenis makanan laut yang terkenal di kepulauan Bangka Belitung. Selain rasanya yang nikmat, siput ini kaya akan protein dan bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Terutama bagi kaum pria. Konon kelezatan d

Mie Kuah Khas Belitung

Mencicipi makanan khas suatu daerah bagi saya menjadi sebuah keharusan. Manakala mengunjungi sebuah daerah. Bukan karena saya pencinta kuliner. Tapi ini menjadi bagian dari perjalanan. Rasanya kurang lengkap saja jika tak mencicipi makanan khasnya. Ketika pada suatu kesempatan saya bisa menjejakkan kaki di Pulau Belitung, hal pertama yang saya lakukan adalah mencari tahu makanan khas daerah ini. Salah satunya mie kuah dan jeruk kunci ini. Mie kuah Belitung (dokpri) Mie kuah Belitung berbeda rasanya dari mie kuah yang biasa saya makan. Perbedaan itu terletak pada kuahnya. Karena kuah mie Belitung dibuat dari kaldu udang. Tak heran, karena Belitung memang terkenal dengan hasil lautnya. Untuk isi, selain mie. Ada irisan otak-otak, udang, timun dan ditaburi emping melinjo. Rasa kuahnya gurih-gurih manis. Jika tidak suka manis bisa ditambahi cuka dan sambal. Untuk minumannya jeruk kunci. Jeruk yang memang hanya ada di Belitung juga. Rasanya memang berbeda dengan jeruk yang biasa say

Pizza Time Pilihan Asyik Untuk Kumpul-kumpul Cantik

Bagi kamu yang suka kumpul-kumpul bareng teman atau keluarga, terutama kamu yang tinggalnya di wilayah Jakarta Barat. Ada satu tempat nongkrong yang enak dan asyik. Pastinya sangat cocok untuk nongkrong cantik. Namanya pizza time. Lokasinya di tepi jalan Panjang menuju Kebon Jeruk jika arah kedatangan dari Joglo atau Kebayoran. Dan harus putar balik sedikit untuk mencapai lokasi pizza time. Tapi jika arah datang dari Kebon Jeruk, maka  lurus saja mengikuti jalan menuju RS. Medika Permata Hijau. Sebelum lampu merah silakan berhenti. Ada terpampang besar-besaran tulisan Pizza Time-nya.  Karena saya suka pizza, maka tempat ini menjadi sangat special. Saya jadi bisa mencicipi pizza dengan nuansa yang berbeda. Jika selama ini kerap mencicipi pizza yang sudah ternama itu, kini ada pilihan lain yang ternyata tidak kalah enaknya. Menu yang tersedia di sana tak melulu pizza. Ada banyak pilihan yang disuguhkan. Mulai dari spaghetti, lasagna, kentang goreng, nasi, es krim

Green Tea Latte Pilihan Lain Gaya Hidup Masa Kini

"Ngopi-ngopi cantik yuk?" Ajakan yang biasanya disambut dengan antusias oleh mereka yang ingin kumpul-kumpul dengan teman lama atau rekan kerja. Lalu bagaimana jika tidak suka kopi? Enggak jadi cantik dong! Tenang. Masih tetap bisa tampil gaya dan bisa kumpul-kumpul cantik kok. Caption-nya bisa diganti dengan "Ngeteh cantik." Nah, teh yang bisa kita ajak untuk nongkrong cantik salah satunya Green  Tea Latte. Bicara tentang teh, rupanya kebiasaan minum teh ini dipelopori oleh orang-orang Tionghoa. Sejak abad ke-8 telah dicatat berbagai khasiat dari teh. Salah satu teh yang memiliki banyak khasiat adalah teh hijau atau Green Tea. Sudah sejak lama masyarakat Tionghoa menggunakan teh hijau untuk pengobatan. Bahkan disebutkan bahwa teh hijau bagus untuk mencegah kanker. Selain itu teh hijau juga berkhasiat menghilangkan racun dalam tubuh. Lalu bagaimana dengan Green Tea  Latte yang biasa kita nikmati di cafe-cafe saat ini? Adakah sama khas

Roti Sisir, Roti Tradisional yang Tetap Dicari

Perkembangan zaman berpengaruh pada kemajuan teknologi, industri, pariwisata, kuliner dan bidang-bidang lainnya. Bagi yang menyukai kuliner, tentu mengetahui betapa pesatnya perkembangan kuliner dewasa ini. Bukan saja di dunia tapi juga di Indonesia. Apalagi dengan bermunculannya acara kuliner dan masak-memasak di televisi. Semakin terbuka dan luas perkembangan kuliner di Indonesia. Salah satu jenis makanan yang sangat bervariasi adalah roti. Ada banyak variasi roti yang bisa kita nikmati sekarang ini. Mulai dari bentuk, rasa dan ukuran. Dari ukuran paling kecil sampai yang paling besar, bisa kita temukan. Bentuknya pun bermacam-macam. Ada roti berbentuk binatang, bunga, orang dan masih banyak lagi.  Tetapi dari sekian banyak jenis roti yang beredar dipasaran. Roti tradisional alias roti zaman dulu masih saja dicari. Masih tidak ditinggalkan oleh penggemarnya. Masih banyak yang menyukainya. Termasuk saya. Jenis roti tersebut adalah roti sisir. Roti yang berbentuk perseg

Kisah dibalik Nama Bakpia Pathok

Yogyakarta. Kota yang menjadi salah satu tujuan wisata di Indonesia ini sudah terkenal di seluruh dunia. Tidak hanya seni, budaya dan sejarahnya saja yang menarik di kota ini. Namun juga makanannya. Gudeg dan bakpia dua nama yang tak terpisahkan dari Yogyakarta. Selain batiknya tentu saja. Bakpia bahkan menjadi oleh-oleh wajib yang harus dibawa jika bepergian ke sana. Rasanya tidak ke Yogyakarta kalau tidak membeli bakpia sebagai oleh-oleh. Karena cita rasanya yang enak dan memikat lidah. Ketika sudah kembali ke rumah saya bahkan kerap rindu ingin makan bakpia Yogyakarta. Untungnya di sini ada beberapa toko yang menjual aneka makanan khas daerah. Dua di antara toko yang kerap saya kunjungi adalah Toko Jajanan Nusantara di Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan dan Toko Bakpia Pathok di Jalan KH.Hasyim Ashari, Cipondoh, Tangerang. Berbicara tentang bakpia pathok, teman-teman perhatikan tidak? Kenapa ada nama pathok dibelakang kata bakpia? Lalu ada angka yang berbeda di setiap

Bubur Ketan Hitam

Saat hujan atau cuaca dingin, makanan yang dicari biasanya yang hangat-hangat. Bisa camilan berupa pisang goreng hangat, sekoteng, wedang ronde, atau bubur kacang hijau hangat. Jika selama ini bubur kacang pasangannya ketan hitam. Maka kali ini saya hanya makan ketan hitamnya saya tanpa dicampur dengan kacang hijau. Jadilah bubur ketan hitam. Bagaimana rasanya kalau hanya ketan hitam saja? Tetap enak. Asal ketan hitamnya benar-benar lembut seperti halnya bubur. Tidak ngletis atau masih ada yang keras ketika dimakan. Apakah boleh membeli bubur ketan hitamnya saja? Seharusnya boleh. Toh, sama-sama kita beli. Tapi namanya pedagang terkadang berbeda karakter. Ada yang kurang suka kalau kita membeli ketan hitamnya saja. Khawatir yang membeli bubur kacang hijau enggak jadi karena tak ada ketan hitamnya. Kalaupun pada akhirnya dibolehkan, porsinya sedikit. Tidak seperti yang kita harapkan. Daripada mengalami hal seperti itu, lebih baik membuatnya sendiri meski agak lama. Tapi

Pizza Bakar Kentang Wortel Kreasi Sendiri

Efek tanggal tua, timbullah kreatifitas. Ini pepatah yang sangat pas dan berlaku bagi siapa saja. Utamanya yang doyan nyamil tapi dananya cuma secuil. Saya banget itu sih. Salah satu camilan yang saya suka adalah pizza. Kalau pas awal bulan sih asyik-asyik saja ya? Mau beli pizza yang mana tinggal datangi atau delivery. Masalahnya kalau sedang akhir bulan tapi lidah ini kepengin pizza, masa harus menunggu awal bulan atau menunggu ada yang mentraktir. Duh, kasihan banget sih. Daripada manyun dan cuma bisa menelan ludah melihat iklan pizza di televisi, lebih baik membuatnya sendiri. Bisalah. Asal mau. Tidak percaya?  Mari ikuti langkah-langkah berikut ini. Siapkan bahan-bahannya. Ini hanya untuk satu loyang ukuran sedang. Bahan kulit : * 125 gr tepung terigu *  1/2 sendok makan fermipan * Garam secukupnya * 1 butir kuning telur * Margarin secukupnya * Air secukupnya Bahan toping : * 3 buah bakso matang * 2 buah sosis daging matang * 1 buah kentang * 1 buah wortel

Rambutan Parakan, Rambutannya Orang Tangerang

Musim rambutan telah tiba. Di jalan-jalan mulai banyak dijumpai pedagang rambutan. Mulai dari rambutan rapiah, cipelat, parakan, Binjai, Aceh dan masih banyak lagi. Dari aneka jenis rambutan yang beredar luas, rambutan jenis rapiah, cipelat dan parakan yang paling disukai oleh masyarakat. Tapi sejak dulu saya paling suka rambutan Parakan. Karena menurut saya rasanya tidak terlalu manis dibandingkan dengan rambutan rapiah yang seperti kelengkeng. Rambutan parakan warna buahnya putih bersih, kenyal, dan ngelotok. Rasanya manis ada sedikit asamnya. Tapi segar. Kandungan airnya pun sedikit. Sehingga terasa kres-kres saat dimakan. Dalam keluarga kami setiap kali musim buah-buahan tiba, ibu adalah orang pertama yang mengetahui pergantian musim buah. Bukan dalam segi ilmu pertanian loh. Tapi dari tanggapnya membawa jenis buah-buahan baru ke rumah. Karena ibu setiap pagi berolahraga sampai ke pasar. Tiba di rumah sudah menenteng aneka belanjaan. Salah satunya buah rambutan. Da

Menikmati Dim Sum Kaki Lima

Dim sum menjadi salah satu makanan kesukaan saya di antara banyak makanan lain yang saya sukai. Kok jenis Chinese Food sih yang banyak saya sukai? Enggak cinta produksi dalam negeri nih. Hippo .... ya tidak begitu. Banyak juga kok makanan Nusantara yang saya sukai. Tapi wajarlah kalau makanan China banyak digemari. Karena memang di dunia ini Chinese Food yang paling banyak memiliki variasi makanan. Terutama di daerah Guandong. Nah, dim sum salah satunya. Hanya orang Hongkong yang mempopulerkannya. Sehingga sebagian beranggapan kalau dimsum berasal dari sana. Padahal aslinya dari China. Sudah ada sejak zaman jalur sutera. Sebagai cemilan pagi teman minum teh. Karena bukan sebagai makanan berat maka ukurannya pun dibuat kecil-kecilan, sekali telan gitu. Bentuknya pun bagus. Ketika orang-orang China masuk ke wilayah Indonesia dan masyarakat kita mengenal makanan ini. Maka diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia. Tetap enak. Hanya berbeda sedikit. Banyak masyarakat yang kemudi