Langsung ke konten utama

Rambutan Parakan, Rambutannya Orang Tangerang

Musim rambutan telah tiba. Di jalan-jalan mulai banyak dijumpai pedagang rambutan. Mulai dari rambutan rapiah, cipelat, parakan, Binjai, Aceh dan masih banyak lagi. Dari aneka jenis rambutan yang beredar luas, rambutan jenis rapiah, cipelat dan parakan yang paling disukai oleh masyarakat.

Tapi sejak dulu saya paling suka rambutan Parakan. Karena menurut saya rasanya tidak terlalu manis dibandingkan dengan rambutan rapiah yang seperti kelengkeng.

Rambutan parakan warna buahnya putih bersih, kenyal, dan ngelotok. Rasanya manis ada sedikit asamnya. Tapi segar. Kandungan airnya pun sedikit. Sehingga terasa kres-kres saat dimakan.



Dalam keluarga kami setiap kali musim buah-buahan tiba, ibu adalah orang pertama yang mengetahui pergantian musim buah. Bukan dalam segi ilmu pertanian loh. Tapi dari tanggapnya membawa jenis buah-buahan baru ke rumah. Karena ibu setiap pagi berolahraga sampai ke pasar. Tiba di rumah sudah menenteng aneka belanjaan. Salah satunya buah rambutan.

Dan jenis rambutan Parakan ini yang sering ibu beli. Sehingga sejak kecil, saya lebih menyukai rambutan ini. Kini setelah ibu tiada, saya membeli sendiri buah rambutannya kalau sedang ingin memakan buah rambutan. Dirasa-rasa kok agak jarang menjumpai pedagang rambutan Parakan. Dari ujung ke ujung jalan paling hanya satu yang bisa dijumpai. 

Akhirnya saya mencari tahu mengenai rambutan Parakan ini. Ternyata memang benar perasaan saya. Rambutan Parakan tidak semelimpah dulu. Akibat kurangnya lahan untuk budi daya tanaman rambutan.

Hal ini disebabkan oleh habisnya lahan yang dibeli oleh pengembang untuk dijadikan perumahan. Daerah utama penghasil rambutan Parakan ini sebagian sudah berubah menjadi perumahan. Seperti daerah Parung Panjang, Cisauk dan Legok. Padahal oleh pemerintah rambutan Parakan sudah ditetapkan sebagai varietas unggul loh. Sayang ya jika kondisinya seperti ini.

Rambutan Parakan yang merupakan buah khas Tangerang bisa terancam punah. Semoga hal ini tidak terjadi. Saya sebagai warga Tangerang merasa prihatin dan tidak ingin hal ini terjadi. Bukan karena saya warga Tangerang sehingga menyukai buah rambutan Parakan. Jauh sebelum saya mengetahui kalau rambutan Parakan berasal dari Tangerang, saya sudah menyukainya. Karena rasanya memang beda. Tak percaya? Silakan mencicipi rambutan Parakan. Dijamin mau lagi dan lagi. (Denik)

Komentar

  1. Di sini juga yang jual rambutan tidak sebanyak tiga tahun lalu. Makin ke sini, penjual rambutan makin sepi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lahannya yang sudah gak ada Mba. Pohon yang lama ditebangi. Pohon yang baru di tanam belum jadi.

      Hapus
  2. kmrin bikin asinan rambutan pakai rambutan parakan ini juga Mbak, enaaakkk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iiihhh, enaknya. Jadi Pengeeennn. Iya, mba. Rambutan parakan diolah jadi panganan lain enak. Karena kandungan airnya sedikit. Dan daging buahnya lebih tebal.

      Hapus
  3. Baru tahu ada rambutan Parakan ini, wah, jadi tertarik, Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada Mba. Banyak juga kok yang jual. Ayo cobain..hihihi

      Hapus
  4. Cara bedain rambutan parakan ma yang lain gimana mbak, ternyata rambutan juga beda2 ya? Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada namanya Mba di gerobak pedagangnya. Biasanya rambutan Parakan dijual dalam gerobak tersendiri. Ada tulisannya Rambutan Parakan.

      Hapus
  5. Duh aq jd nyidam rambutan nh mba, enak bgt ini rambutannya dibuat asinan yang sempat hits kmren 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, memang sempat nge-hits asinan rambutan ini.

      Hapus
  6. Deuuu bikin ngiler aja mba, puasa-puasa upload rambutan. Seger banget deh kayanya apalagi dibikin manisan... Wheew...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihii....iya, Mba. Seger rambutannya.

      Hapus
  7. waah enak nih dagingnya tebel dan ngelotok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba...itu yang saya suka.. hehehehe

      Hapus
  8. Waktu musim tukang buah yang lewat depan rumah teriaknya : Parakan.. Parakan.. Dulu aku kira Tarakan.. Kwkwk
    Enak rambutannya. Serumah sukaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku kira juga gitu waktu gak ngeh nama yang sebenarnya.. hehehehe. Setelah tahu, beli terus.

      Hapus
  9. Tau gak Mbak, musim rambutan adalah musim yang selalu saya tunggu tiap tahun, sama musim duku barengannya, dan saya suka dua-duanya. Mungkin cuma saya yang sedih kali ya kalo musimnya berakhir wkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, itu buah kesukaan Mba Novia ya. Jadi tahu.. hehehehe

      Hapus
  10. perkembangan kota yang semakin oesat, kadang justru menghilangkan sesuatu yg bermanfaat.. seperi lahan untuk menanam buah2an yg sangat kota butuhkan untuk kesehatan tubuh. huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Sedih ya gak ada lahan lagi.

      Hapus
  11. Sayang ya ,saya juga suka rambutan ini kering manis suka dapet oleh2 dr temen tapi skrng sdh ga dapet LG hehehe ga ada LG mungkin pohonnya

    BalasHapus
  12. Duh ngiler liatnya. Nyarinya d mana rambutan ini? Info2 yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di jalan-jalan biasanya ada tulisannya Mba kalo yang rambutan Parakan tuh. Beda soalnya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr