Langsung ke konten utama

Menikmati Dim Sum Kaki Lima

Dim sum menjadi salah satu makanan kesukaan saya di antara banyak makanan lain yang saya sukai. Kok jenis Chinese Food sih yang banyak saya sukai? Enggak cinta produksi dalam negeri nih.

Hippo .... ya tidak begitu. Banyak juga kok makanan Nusantara yang saya sukai. Tapi wajarlah kalau makanan China banyak digemari. Karena memang di dunia ini Chinese Food yang paling banyak memiliki variasi makanan. Terutama di daerah Guandong. Nah, dim sum salah satunya. Hanya orang Hongkong yang mempopulerkannya. Sehingga sebagian beranggapan kalau dimsum berasal dari sana.

Padahal aslinya dari China. Sudah ada sejak zaman jalur sutera. Sebagai cemilan pagi teman minum teh. Karena bukan sebagai makanan berat maka ukurannya pun dibuat kecil-kecilan, sekali telan gitu. Bentuknya pun bagus.


Ketika orang-orang China masuk ke wilayah Indonesia dan masyarakat kita mengenal makanan ini. Maka diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia. Tetap enak. Hanya berbeda sedikit.

Banyak masyarakat yang kemudian membuka usaha dagang dim sum. Salah satunya ini. Dim sum kali lima yang berada di daerah Pamulang. Tepatnya di sekitar Griya Jakarta. 



Bukan bermaksud membedakan antara kaki lima dan bukan kaki lima. Tapi dim sum ini namanya memang dim sum kaki lima. Tapi bukan yang seperti dibayangkan. Dim sum ini tidak membuka dagangannya di sembarang tempat. Tapi seperti sebuah kedai yang cukup nyaman digunakan untuk ngobrol-ngobrol santai sambil menikmati cemilan.

Rasanya dim sum kaki lima ini lumayan enak. Harganya pun terjangkau. Menu dim sum yang ditawarkan pun beragam. Hanya satu yang menurut saya kekurangannya. Jenis minumannya yang kurang lengkap. Teh dan kopi racikan tidak disediakan. Hanya teh dalam kemasan botol yang ada. Menurut saya kurang tepat. Tapi lumayanlah untuk menghilangkannya rasa kepengin. Jika tiba-tiba ingin makan dimsum.




Pertama  kali saya mencicipi dim sum juga di kaki lima. Tapi orang China sendiri penjualnya. Bentuknya pun lebih kecil-kecil dan cantik. Rasanya .... hmmmm, Yummmy. Membuat saya ketagihan. Sejak itu dim sum menjadi salah satu makanan kesukaan saya. (Denik)


#dimsum
#kulinerkesukaan

Komentar

  1. Mbak..Pamulang yang mana, siapa tau lewat mampir aku...:)

    BalasHapus
  2. Belakang Bank Mandiri yang arah ke Griya Jakarta Mba.

    BalasHapus
  3. Kayaknya enak nih. Jadi laper :D

    BalasHapus
  4. Aku lom pernah makan dimsum. .Enakkah mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enaaaak Mba. Hayuuuklah sini kita nge-dimsum bareng.. hihihi

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr