Langsung ke konten utama

Roti Bagelen Salah Satu Roti Favorit Keluarga Indonesia

Roti Bagelen merupakan salah satu jenis roti yang cukup banyak penggemarnya. Roti dengan aneka bentuk tapi bercita rasa sama. Yaitu manis, gurih dan garing.

Saat pertama kali mendengar jenis roti ini, saya pikir ini salah satu roti produksi luar negeri. Karena jarang menemukannya di toko biasa. Paling sering itu di toko kue Kartika Sari, Bandung. Ya, ketika jalan-jalan ke Bandung.




Karena saya menyukai roti ini. Maka mencari tahulah saya tentang roti ini. Ternyata, roti bagelen itu berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Bagelen sendiri diambil dari nama daerah di sana tempat asal roti ini di buat.

Sedangkan ide awal terciptanya roti bagelen, tak lain dan tak bukan hasil ngepek alias melihat kebiasaan orang-orang Belanda dalam mengolah makanan.

Jadi, orang-orang Belanda itu ketika memakan Warmbollen atau bagelen basah dan tidak habis. Tidak lantas dibuang begitu saja. Warmbollen itu mereka oven atau panggang sampai kering agar tak berjamur. Karena bisa dimakan lagi keesokan harinya.






Hal itulah yang menginspirasi orang-orang pribumi untuk membuat roti sejenis. Sangat kreatif sekali. Dan sangat wajar, mengingat puluhan tahun bangsa kita dijajah oleh Belanda. Tentu kebiasaan mereka mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi terekam jelas oleh masyarakat.

Adapun bentuk dan model roti Bagelen bermacam-macam. Ada yang bulat, lonjong dan lebar. Tetapi satu yang menjadi ciri khasnya. Yakni garing.


Dalam perjalanannya, hasil produksi roti bagelen ini mulai dikenal dan menyebar ke daerah lain. Dengan berbagai variasi tetapi tetap satu nama, Roti Bagelen.

Roti Bagelen sangat enak dinikmati dengan secangkir teh tawar hangat. Karena rasa rotinya sudah terasa manis. Tetapi jika ingin memakannya begitu saja juga bisa. Bebas saja. Karena setiap kita memiliki cara sendiri untuk menikmati kebahagiaan. Meski itu dengan secangkir teh hangat.



#rotibagelen
#rotiindonesia


Komentar

  1. Roti ini manis banget mbak, cocoknya sama teh tawar yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyo, Mba. Teh tawar tubruk. Yuuukkk...kapan kita minum teh bareng?#eh...hehehe

      Hapus
  2. Waahh.. Saya malah baru tahu sejarahnya.

    Makasih infonya, mba. Gak rugi jalan-jalan ke blognya mba Denik. 😀😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi...iya, Mba. Sama-sama. Terima kasih juga sudah berkunjung.

      Hapus
  3. Kalau pagi Bapak Ibuku suka nyetok ini buat sarapan sambil dicelup-celupin ke kopi... Biasa yang ukuran besar biar kenyang. Kalau aku lebih suka yang kecil unyu, jadi sekali lheep, masuk mulut..:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr