Langsung ke konten utama

Roti Tape Goreng Cemilan Zaman Old

Roti tape goreng atau kue gabin tape goreng camilan dari masa ke masa. Iya, sejak saya kecil sudah menjumpai jajanan seperti ini. Lalu kata ibu saya, waktu beliau kecil jajanannya juga ini. Oleh karena itu saya menyebut cemilan dari masa ke masa.

Roti tape goreng saya menyebutnya. Tapi ada juga yang menyebutnya kue gabin tape. Dua-duanya benar. Karena memang bentuk dan isinya sama. Penyebutannya saja yang berbeda.



Pada dasarnya kue ini mudah cara mrmbuatnya. Hanya menggunakan biskuit gabin, tape dan minyak goreng. Satu biskuit gabin diberi tape sampai rata lalu tempelkan satu biskuit gabin lagi di atas tape. Agak ditekan-tekan agar merekat lalu goreng dengan api kecil agar tidak gosong. Angkat dan tiriskan. Mudah bukan?

Oleh karena itu industri rumahan dengan bahan baku seperti ini sangat awet. Bisa bertahan lama. Karena mudah dibuat dan banyak penggemarnya. Kini isinya sudah tak melulu tape. Tapi bisa juga diberi rasa lain. Ada rasa cokelat dan keju. Serta sayuran. Semua tergantung selera. Jika membuatnya sendiri.

Lalu kalau mau membeli, beli di mana? Oh, datangi saja warung rokok dipinggir jalan. Atau toko kelontong dekat rumah. Nah, biasanya ada yang menitipkan kue seperti ini di sana.

Jika kamu kids zaman now sih tentu kurang paham dengan kue ini. Tapi biar keren, kids zaman now sesekali perlu menikmati jajanan ini sambil ngopi-ngopi di warung rokok pojok komplek. Biar enggak cuma tahunya cafe saja. Membumilah saya menyebutnya.



#rotitapegoreng
#tradisional
#cemilan

Komentar

  1. Mbak...aku sukaaaa kue ini, ada dua versi, yang satu isi rogut(seperti isi pastel gitu). Tapi aku lebih suka yang ini. Karena ada manis, guris dan asam nya gituuu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Aku juga sukanya isi tape. Rasanya rame...hihihi

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr