Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja.
Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup.
Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh.
Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina.
Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman-teman dekat tersebut.
Bicara mengenai kue keranjang, saya suka memakannya begitu saja jika kue keranjangnya masih dalam kondisi empuk. Tetapi jika sudah mulai mengeras, saya tidak terlalu suka.
Biasanya ibu mengolah kembali kue keranjang tersebut agar kami, terutama saya mau memakannya lagi.
Cara mengolah kue keranjang yang mulai mengeras:
1 . Siapkan tepung terigu dan telor
2 . Minyak goreng secukupnya
3 . Campur tepung terigu dan telor. Beri air dan garam secukupnya. Aduk sampai rata.
4 . Iris kue keranjang sesuai selera.
5 . Masukkan kedalam adonan tepung.
6 . Goreng dengan suhu kompor yang tidak terlalu panas agar kue keranjang tidak cepat godong.
7 . Angkat dan tiriskan
8 . Kue keranjang goreng siap dihidangkan
Nah, jika sudah diolah sedemikian rupa, kue keranjang akan terasa empuk lagi. Dimakan dalam kondisi hangat rasanya nikmat sekali.
Saya bisa menghabiskan semua kue keranjang yang ada di atas piring jika tidak ingat berat badan. Karena enak dan bikin nagih. Enggak mau berhenti kalau belum habis.
Jadi meski tidak merayakan Imlek. Saya selalu menantikan hari ini tiba. Sejak dulu sampai sekarang. Karena inilah saat yang tepat untuk menikmati kue keranjang goreng. (EP)
Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup.
Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh.
Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina.
Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com)
Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman-teman dekat tersebut.
Bicara mengenai kue keranjang, saya suka memakannya begitu saja jika kue keranjangnya masih dalam kondisi empuk. Tetapi jika sudah mulai mengeras, saya tidak terlalu suka.
Biasanya ibu mengolah kembali kue keranjang tersebut agar kami, terutama saya mau memakannya lagi.
Kue keranjang goreng
Cara mengolah kue keranjang yang mulai mengeras:
1 . Siapkan tepung terigu dan telor
2 . Minyak goreng secukupnya
3 . Campur tepung terigu dan telor. Beri air dan garam secukupnya. Aduk sampai rata.
4 . Iris kue keranjang sesuai selera.
5 . Masukkan kedalam adonan tepung.
6 . Goreng dengan suhu kompor yang tidak terlalu panas agar kue keranjang tidak cepat godong.
7 . Angkat dan tiriskan
8 . Kue keranjang goreng siap dihidangkan
Nah, jika sudah diolah sedemikian rupa, kue keranjang akan terasa empuk lagi. Dimakan dalam kondisi hangat rasanya nikmat sekali.
Saya bisa menghabiskan semua kue keranjang yang ada di atas piring jika tidak ingat berat badan. Karena enak dan bikin nagih. Enggak mau berhenti kalau belum habis.
Jadi meski tidak merayakan Imlek. Saya selalu menantikan hari ini tiba. Sejak dulu sampai sekarang. Karena inilah saat yang tepat untuk menikmati kue keranjang goreng. (EP)
#imlek
#kuekeranjang
#makanankhas
yummmiii .... enak pasti
BalasHapusPastinya... hehehehe
HapusKue ini semacam dodol teksturnya ya Mbak? Saya pernah lihat hanya belum pernah mencobanya. Terima kasih atas resep Mbak.
BalasHapusBetul Mba. Cuma warnanya kecoklatan. Tidak hitam seperti dodol yang biasa kita lihat.
HapusTetangga saya banyak yg tionghoa.. tp saya malah belum pernah nyobain kue keranjang.. hehehe. Mba tinggalnya dimana? Di Bangka juga kah?
BalasHapusWah, tinggal di Bangka Mba? Bolehlah kpn2 saya mampir... hihihi. Kalo saya tinggal di Tangerang. Dikenal dengan Cina benteng.
Hapuswah enak nih, dulu waktu masih sekolah sering dikasih kue keranjang karena teman sekamar saya suku tionghoa, sekarang sudah nggak ada yang ngasih lagi soalnya di tempat saya tinggal sekarang nggak punya teman chinesse
BalasHapusIya, Mba. Enak kalau digoreng. Makanya saya suka... hehehehe
Hapushihihihi lucu juga kue keranjang goreng :D
BalasHapusDulu saya agak kental dengan imlek, selalu dikasih angpao padahal mamak-mamak :D
Tapi sekarang udah nggak punya teman dekat chinesse :)
Iya, memang seru biar pun tak merayakan ikut kecipratan rezeki kalau ada temen yang merayakan.
HapusKue keranjang emang enyak. Digoreng, dimakan langsung ataun dikukus sebentar trus dikasih kelapa juga gurih. Tahun ini aku nggak dapet,mau beli sendiri kok rasanya kurang kesan. Beda ama dikasih temen, hehe
BalasHapusHihihi...betul Mba. Beda emang kalo beli. Enakkan dikasih.
HapusPernah sekali makan kue keranjang ini juga bukan yang goreng. Kayaknya kok lebih enak yang goreng yaaaa. Hahaha, dasar saya pecinta gorengan
BalasHapusWah, memang enakkan yang digoreng Mba. Eh, ngomporin... hehehehe
HapusHeu heu udah lama gak makan kue keranjang. Dulu stay di cijantung ada tetangga keturunan tionghoa sering kasih kalau imlek. Enak mmg, apalagi kalo di goreng...
BalasHapusIya, samaan kita Mba. Sama-sama suka yang digoreng
HapusKue keranjang yang kayak dodol bukan, ya? Takut keliru. Hehe ... Ternyata ada yang digorengnya juga, ya. Baru tahu. Enak ini pasti. Yummy ...
BalasHapusIya, kayak dodol. Itu mah goreng sendiri .. hehehe
HapusAku enggak makan kue keranjang tahun ini hihihi. Biasa sengaja beli
BalasHapusJadi inget kue ini setelah baca
Baru tahu kalau bisa digoreng lagi, Mbak
Pas nih, biar laku lagi dan kemakan ya kuenya
Dari dulu cuma pernah denger kue keranjang, baru kali ini tahu bentuknya seperti dodol. Apalagi kue keranjang goreng, ini malah baru tahu banget. Hahaha
BalasHapusWaah.. Ak belom pernah nyobain kue kranjang digoreng nih. Pasti enaaak yaa mbaa
BalasHapusPernah nyoba yg dirwbus pake santan? Ini juga enak lo,selain di goreng pake telur...
BalasHapusJadi inget momen saat nenek masih ada. Soalnya sering dikirimin kue keranjang tiap imlek. Meski udah luntur tradisi cinesenya. Beberapa aja saudara dari kakek yang konghucu itu juga udah jarang ketemu. Kujadi kangen momen imlek gini
BalasHapusPernah cobain ini mbaa dan teksturnya jadi lebih kenyal dan legit banget abis digoreng. tapi lebih enak sih, haha.
BalasHapushampir gak bisa membedakan dengan dodol.. mirip ya
BalasHapusAs reported by Stanford Medical, It is in fact the one and ONLY reason this country's women get to live 10 years more and weigh an average of 19 KG less than us.
BalasHapus(And by the way, it has NOTHING to do with genetics or some secret-exercise and absolutely EVERYTHING related to "how" they eat.)
BTW, I said "HOW", and not "what"...
Tap on this link to find out if this easy quiz can help you find out your real weight loss potential