Langsung ke konten utama

Teh Tong Tji, Dari Kumpul-kumpul Biasa Menjadi Brand Luar Biasa

"Ngopi yuk?"
"Ngeteh aja deh. Aku gak ngopi soalnya."
"Ayuklah. Yang penting ngumpul."

Ajakan seperti ini kerap kita dengar. Bahkan bisa jadi kita sendiri yang melontarkan ajakan tersebut. Hal remeh yang tak bisa dianggap sepele.

Kenapa? Karena dari ngumpul-ngumpul seperti ini terkadang muncul ide brilian. Salah satu contohnya adalah usaha teh Tong Tji.

Dokpri

Siapa yang tak mengenal teh Tong Tji? Pencinta teh pasti tahu jenis teh ini. Teh yang berasal Tegal. Teh yang telah meraih banyak penghargaan. Namun siapa sangka bahwa usaha teh ini dulunya berawal dari acara kumpul-kumpul biasa sambil menikmati segelas teh.

Jadi pada tahun 1938, Tan see Giam mengajak rekan-rekannya untuk minum teh bareng. Sekedar ngumpul-ngumpul biasa. Menikmati teh racikannya yang saat itu dibuat dengan menggunakan kompor arang.

Tak disangka teh racikannya mendapatkan pujian. Sejak itu mulailah teh buatannya ini diracik dan dipasarkan dengan nama teh Tong Tji. Seiring berjalannya waktu usaha teh ini semakin maju dan berkembang. Teh Tong Tji dikenal dan disukai banyak orang.

Teh Tong Tji menjadi brand terkenal tak hanya di wilayah Tegal tapi juga se-Indonesia. Beberapa penghargaan pun diraih oleh teh Tong Tji. Seperti:

1 .  Satria Brand Award 2012 dan 2014
Central of Java Brand Choice
2 . Indonesia Living Legenda Brand (2015)
3 . Penghargaan Media Sosial 2012
4 . 250 Merek Asli Indonesia Terlaris
5 . Wow Brand Gold Champions 2014 kategori Kantong Teh dari Mark Plus Inc

Menarik bukan? Jadi jangan anggap sepele yang namanya nongkrong-nongkrong cantik. Ini contohnya. Dari acara kumpul-kumpul muncul ide brilian.

Karena saya penikmat teh. Jadi semakin tertarik untuk mengulik tentang keberadaan teh yang ada di Indonesia. Kebetulan saya sedang berada di Tegal maka teh asal Tegal yang saya coba cari tahu. Teh Tong Tji salah satunya.

Rupanya seperti itu sejarah berdirinya brand teh kenamaan Tong Tji. Bisa menjadi pembelajaran bagi siapa saja yang ingin maju. Semangat. (EP)


#odopday11
#tentangteh
#tehtongtjitegal
#onedayonepost
#estrilookcommunity

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr