Langsung ke konten utama

Kunyit, Si Kuning Yang Menyehatkan dan Kaya Manfaat

Kunyit. Salah satu rempah-rempah yang mudah dijumpai di pasar. Disukai ibu-ibu karena menjadi salah satu unsur penting dalam membuat masakan. 

Kunyit biasanya dikonsumsi sebagai minum herbal. Yaitu jamu kunyit asem. Atau sebagai pewarna makanan. Yaitu untuk nasi kuning. Namun ada juga yang memanfaatkan kunyit sebagai obat.

Nah, untuk urusan obat. Saya punya pengalaman dalam memanfaatkan kunyit sebagai obat. Yakni sebagai obat penyakit lambung dan menghentikan muntah akibat asam lambung yang tinggi.

Ramuan kunyit & madu. (Dokpri)

Orang rumah ada yang terkena sakit maag akut. Bahkan sampai pernah masuk rumah sakit. Keluar dari rumah sakit tidak sembuh juga. Masih kerap mual bahkan muntah-muntah lagi. Minum obat sudah tidak menerima lagi perutnya. Kasihan toh?

Akhirnya saya Googling di Embah Goegle. Menemukan resep mengobati maag dengan kunyit. Akhirnya saya coba resep tersebut. Ternyata ampuh. Ajaib loh! Si sakit sudah tidak muntah-muntah lagi dan semua makanan sudah bisa diterima lagi oleh perutnya. Tentu saja makanan yang bukan pantangannya ya? Kalau makanan pantangan masih dilahap juga namanya cari penyakit.

Berikut ini resep dari kunyit tersebut:

1 . Siapkan kunyit untuk diparut. Sebaiknya kunyit biang. Jenis kunyit yang besar-besar bongkolnya.

Kunyit biang.(dokpri)

2 . Kupas dan cuci bersih

3 . Parut lalu peras tanpa air. Jadi hanya diambil sari patinya saja. 

4 . Tambahkan madu secukupnya. 

5 . Ramuan kunyit siap untuk diminum

Mudah bukan? Itu salah satu manfaat kunyit yang sudah saya buktikan sendiri. Pada dasarnya setiap rempah-rempah yang kita jumpai memiliki banyak manfaat. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya saja. 

Begitu juga dengan kunyit yang sudah diketahui memiliki banyak manfaat. Jamu kunyit asem sendiri dipercaya bagus untuk melangsingkan tubuh. Tinggal bagaimana kita meyakini hal tersebut saja.

Sebab ada yang cocok dengan ramuan dari kunyit. Ada juga yang tidak. Masing-masing individu memiliki kepercayaan, pengalaman dan keyakinan sendiri. Dan ini pengalaman yang saya alami dan buktikan sendiri. Selamat mencoba. (EP)


#odopday24
#onedayonepost
#ramuandarikunyit
#estrilookcommunity

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr