Langsung ke konten utama

Jamblang, Buah Langka yang Kaya Manfaat

Semenjak adanya pandemi Covid-19 praktis saya jarang sekali hang out atau jalan-jalan sore seperti biasa. Selain dianjurkan untuk di rumah saja jika tak ada keperluan mendesak. Saya merasa tak nyaman juga kalau ingin melakukan kebiasaan tersebut dalam situasi seperti ini.

Dokumen pribadi

Nah, beberapa bulan setelah ada kelonggaran untuk ke luar rumah. Saya pun menyempatkan ke luar rumah untuk suatu keperluan. Dalam kesempatan itu saya melihat seorang bapak tua berdiri di tepi jalan dengan sebuah meja kecil menjual beberapa buah langka. 

Saya sebut buah itu langka karena memang jarang sekali menjumpai buah tersebut sekarang ini. Nama buah itu adalah jamblang. Ada juga yang menyebutnya duwet atau juwet. Apapun sebutannya namun maksudnya sama yaitu buah jamblang.

Saya menyebut buah itu jamblang karena begitulah masyarakat Betawi menamai buat tersebut. Waktu saya kecil sangat familiar sekali dengan buah Jamblang. Setiap pulang sekolah saya selalu melewati rumah yang ada pohon jamblangnya. 

Waktu itu saya jalan kaki dari dan menuju sekolah. Padahal jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh. Saya lebih memilih jalan kaki karena bisa beramai-ramai dengan teman-teman. Nah, tiap pulang sekolah  saya dan teman-teman kerap berhenti dulu untuk memunguti buah jamblang yang masih bagus.

Jika sedang beruntung saya bisa mendapatkan satu kantong kecil buah jamblang yang masih bagus-bagus. Buah jamblang ini warnanya ungu tua agak hitam. Lumayan besar ukurannya. Rasanya asam manis kalau yang sudah tua. Apalagi Jamblang yang saya dapatkan ini langsung jatuh dari pohon. Jadi rasanya alami.

Kalau sedang libur sekolah saya dan teman-teman biasanya janjian main ke rumah salah satu teman. Tentu saja teman asli Betawi. Sebab lingkungan saya tinggal memang mayoritas masyarakat Betawi asli. 

Nah, zaman saya kecil itu hampir di setiap  rumah teman-teman pasti ada pohon jamblangnya. Kalau sedang berbuah sudah tentu kami menyerbu pohon tersebut. Kemudian memetik dan memakannya beramai-ramai.

Buah jamblang tersebut bisa dimakan langsung atau sambil dicocol garam. Keduanya sama rasanya. Asam-asam manis tapi segar. Biasanya lidah dan gigi kita akan berwarna ungu usai makan jamblang. Lucu dan seru kenangan masa kecil tersebut.

Seiring berjalannya waktu buah jamblang sudah jarang sekali dijumpai. Mungkin karena tanah dan kebun-kebun milik teman-teman itu sudah dijual atau dibangun kontrakan. Jadi pohon jamblangnya  ditebang.  

Maka ketika kini saya menjumpai penjual Jamblang. Tanpa ragu saya hampiri dan membelinya beberapa kantong. Selain untuk saya sendiri sebagai obat kangen. Saya juga ingin menunjukkan pada orang rumah yang belum pernah makan buah jamblang.

Dari beberapa sumber yang saya baca ternyata buah jamblang itu memiliki banyak manfaat loh. Berikut ini beberapa manfaat dari buah jamblang:

- Mengatasi sembelit
- Menjaga kesehatan tulang dan gigi
- Mengatasi anemia
- Mengurangi minus di mata
- Mengatasi maag
- Mengatasi diabetes
- Obat sakit kepala dan pusing
- Meningkatkan nafsu makan
- Menyehatkan jantung
- Mengatasi batuk

Wow, amazing. Ternyata dibalik rasanya yang asam, sepet sedikit manisnya, buah jamblang menyimpan segudang manfaat. Jadi kalau suatu saat menjumpai penjual buah jamblang, jangan ragu untuk membelinya. 

Nikmati manfaat dari buah yang sudah jarang ditemui ini. Selain itu dengan membeli buah jamblang secara tidak langsung kita turut menjaga kelestarian buah tersebut. Mari berburu buah Jamblang. (EP)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr