Hang Out kok di LAPAS. Enggak salah. LAPAS itu kan tempatnya...
Yap, LAPAS memang tempatnya orang-orang yang sedang menjalani hukuman akibat kasus hukum yang menimpanya.
Kalau begitu ngapain mengajak hang out di sana. Apa menariknya? Oh, jangan salah. LAPAS yang akan saya ceritakan ini sangat menarik. Karena ada cafe cantik di dalamnya. Tak percaya? Simak ulasan saya berikut ini.
Beberapa waktu yang lalu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang mengadakan jelajah budaya. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah eks LAPAS Anak Wanita Tangerang yang kini bernama LP kelas IIA Tangerang.
Lembaga Pemasyarakatan ini menjadi salah satu tujuan jelajah, sebab di dalamnya terdapat benda cagar budaya berusia ratusan tahun. Yakni monumen lonceng yang sudah ada sejak tahun 1877.
Selain itu di sini juga terdapat museum. Moeseoem Pemasjarakatan namanya. Saat memasuki area LP, pandangan saya tertuju pada sebuah tempat di sudut kanan pintu masuk yang bernuansa kuning.
Saya penasaran, tempat apa itu? Begitu mendekat ternyata semacam kafe. Namanya Tanggo Bistro. Sebuah tempat kongkow-kongkow yang sangat menarik. Dengan warna-warna cerah yang menghiasi ornamen kafe.
Menu yang disuguhkan juga kekinian. Ada spaghetti dan kopi serta masih banyak lagi. Sementara yang membuat dan menyuguhkan menu pesanan kita adalah para napi.
Weh, apa tidak seram? Mereka kan....yah, mereka ada yang pembunuh bayaran. Oleh karenanya ada di sana. Lalu...ya tak masalah. Sebab mereka sedang dibina sebagai persiapan ketika keluar nanti dan terjun ke masyarakat.
Sebagai seorang mantan napi tentu cap itu akan melekat terus. Sehingga secara sosial, masyarakat menganggap mereka masih berbahaya untuk diterima bekerja.
Agar mereka punya bekal berwirausaha, selama di LP mereka diberdayakan sesuai minat. Ada yang berkebun, bekerja di kafe tadi itu dan selanjutnya akan ada salon dan laundry terang petugas LP.
Bagaimana? Menarik bukan kegiatan di dalam LP tersebut? Jadi kafe yang saya ceritakan tadi itu memang ada di sudut halaman LP.
Jika ingin kongkow-kongkow di sana, bisa datang pukul 09.00-16.00 WIB. Tidak bisa sore atau malam hari seperti kafe pada umumnya. Sebab para pelayan kafe harus kembali ke sel.
Mereka dibina sesuai jam kerja. Agar terbiasa dan tidak kaget ketika sudah keluar dan terjun ke masyarakat.
Bagaimana? Penasaran? Silakan berkunjung ke sana. Di Jalan Daan Mogot Km 23 No.25 Tanah Tinggi, Tangerang. (EP)
Beberapa waktu yang lalu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang mengadakan jelajah budaya. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah eks LAPAS Anak Wanita Tangerang yang kini bernama LP kelas IIA Tangerang.
Lembaga Pemasyarakatan ini menjadi salah satu tujuan jelajah, sebab di dalamnya terdapat benda cagar budaya berusia ratusan tahun. Yakni monumen lonceng yang sudah ada sejak tahun 1877.
Selain itu di sini juga terdapat museum. Moeseoem Pemasjarakatan namanya. Saat memasuki area LP, pandangan saya tertuju pada sebuah tempat di sudut kanan pintu masuk yang bernuansa kuning.
Salah satu sudut Kafe di LP
Menu yang disuguhkan juga kekinian. Ada spaghetti dan kopi serta masih banyak lagi. Sementara yang membuat dan menyuguhkan menu pesanan kita adalah para napi.
Halaman depan kafe LP
Weh, apa tidak seram? Mereka kan....yah, mereka ada yang pembunuh bayaran. Oleh karenanya ada di sana. Lalu...ya tak masalah. Sebab mereka sedang dibina sebagai persiapan ketika keluar nanti dan terjun ke masyarakat.
Sebagai seorang mantan napi tentu cap itu akan melekat terus. Sehingga secara sosial, masyarakat menganggap mereka masih berbahaya untuk diterima bekerja.
Agar mereka punya bekal berwirausaha, selama di LP mereka diberdayakan sesuai minat. Ada yang berkebun, bekerja di kafe tadi itu dan selanjutnya akan ada salon dan laundry terang petugas LP.
Bagaimana? Menarik bukan kegiatan di dalam LP tersebut? Jadi kafe yang saya ceritakan tadi itu memang ada di sudut halaman LP.
Sudut lain kafe LP
Jika ingin kongkow-kongkow di sana, bisa datang pukul 09.00-16.00 WIB. Tidak bisa sore atau malam hari seperti kafe pada umumnya. Sebab para pelayan kafe harus kembali ke sel.
Mereka dibina sesuai jam kerja. Agar terbiasa dan tidak kaget ketika sudah keluar dan terjun ke masyarakat.
Bagaimana? Penasaran? Silakan berkunjung ke sana. Di Jalan Daan Mogot Km 23 No.25 Tanah Tinggi, Tangerang. (EP)
#BloggerMuslimah
#BloggerPerempuan
#JelajahCagarBudaya
#perempuandankebaya
#perempuandankebaya
#DisbudparKotaTangerang
Masya Allah. Semoga selesa mereka denga masa hukumannya bisa bermanfaat di masyarakat.
BalasHapusAamiin. Iya. Terima kasih atas kunjungannya ke blog ini.
HapusTempatnya instagramable bangett
BalasHapusIya, Mba. Bagus ya?
HapusOhh ada cafe tempat praktek binaan Lapas ya, keren banget. Penasaran dengan menu cafenya nih. Apa ramai pengunjung mba cafenya?
BalasHapusIya Mba keren ini. Menunya kekinian. Ada spaghetti, burger, teh, kopi dan lain-lain.
HapusWah asik juga ya...bener nih manusia penguni lapas harus dibina biar pemikirannya tidak mati hehr...biar terus positif maksudnya
BalasHapusBenar Mba. Semoga kegiatan ini bermanfaat buat mereka kelak.
HapusBaru tahu ... Keren programnya jadi secara gak langsung memberdayakan sekaligus "memanusiakan" penghuni lapas yg terkadang keberadaannya dipandang hina sebab pernah terlibat kriminalitas. Suksea trs ...
BalasHapusIya, Mba. Tinggal tergantung pribadi masing-masing nantinya.
HapusJarang-jarang ya mbak dapat kesempatan mengunjungi Lapas. Klo aku dapat kesempatan kayak gini pasti seneng banget. Saya pengin bersosialisasi dengan penghuni lapas. Mengajaknya ngobrol, mengetahui keluh kesahnya. Secara napi dicap/memiliki stigma hitam di masyarakat. Entah apapun yang dilakukan di masa lalu, yang penting sang napi sudah bertaubat dan menjadi orang yang lebih baik. Semoga bekal kewirausahaan di lapas mampu memberdayakan para napi ketika selesai masa tahanan
BalasHapusBenar Mba. Enggak mudah bisa berkunjung ke sana. Apalagi bagi orang luar. Keluarganya saja ada aturannya.
Hapusada cafe di LAPAS? keren amat, jadi pengen berkunjung deh kesana
BalasHapusAda Mba. Dan bagus. Dijamin betah deh.
HapusWuiiidddih, bayangan saya lapas itu menyeramkan ternyata enggak ya
BalasHapusBayangan awal saya juga begitu. Ternyata salah. .. hehehehe
HapusMemang sebaiknya para napi diberikan kegiatan yang bermanfaat. Sehingga tifak canggung ketika kembali ke masyarakat
BalasHapusBenar Mba. Canggung dan minder problem merek saat keluar serta berbaur dengan masyarakat.
HapusAda kafenya gini ya, bisa jadi peluang usaha untuk para napi ya karena dapat berbisnis
BalasHapusGoalnya memang gitu Mba. Jadi begitu keluar LP mereka bisa mandiri seperti membuka usaha kafe semacam ini.
HapusSemoga mereka yang mendapat pembinaan mendapat nilai plus dari kegiatan ini ya mbak... kafe ini kayaknya juga bisa jadi obat stress mereka selama menunggu bebas. Kan bisa ketemu orang lain dalam suasana berbeda, bersantai di kafe dan menikmati kebersamaan.
BalasHapusIya, semoga Mba. Jadi membuka wawasan juga.
HapusWah, saya baru tahu ada Cafe LP seperti ini. Good idea! Sebuah bekal yg bagus untuk para napi dan agar kita sebagai masyarakat juga tidak terus men-cap buruk mereka karena setiap orang berhak berubah. Jadi kepo apakah di Malang sini juga ada Cafe serupa ya? Karena di sini juga ada LP Wanita
BalasHapusHihihii...ayo coba dikunjungi Mba. Tapi enggak semua LP sih Mba. Tergantung kepala LPnya.
HapusUnik banget ya? Ada cafe di lapas dan pelayannya juga adalah para penghuni lapas. But bagus banget nih pemberdayaan buat para napi tsb
BalasHapusBetul Mba. Untuk bekal mereka saat keluar nanti. Kafenya memang bagus pula. Jadi enggak takut masuk LP.. hehehehe
Hapus