Langsung ke konten utama

Sempat dijual Keliling Kampung Kini Pocky Mendunia

Jepang tidak hanya dikenal dengan Manganya, gaya berpakaian Harazukunya atau makanan sushi dan bentonya serta drama seri yang mendunia, yaitu Oshin. Tetapi beberapa cemilan dari negeri Sakura ini pun sudah mendunia. Salah satunya adalah Pocky. 

Dokumen pribadi

Pocky adalah stik biskuit berlapis cokelat yang diproduksi oleh Ezaki Gliko. Perusahaan yang berpusat di Osaka, Jepang. Pemiliknya sendiri bernama Riichi Gliko. Sejak lama ia memang tertarik untuk memproduksi cokelat batangan. Tetapi sudah didahului oleh perusahaan lain. Tetapi ia tidak berputus asa. Terus mencari inspirasi terkait cita-citanya itu. Sampai akhirnya inspirasi itu muncul hanya dengan melihat kebiasaan orang lain. Yakni kebiasaan orang Jerman yang minum bir bersama Pretzel. 

Menariknya, Ezaki Gliko pada awal-awal produksi memperkenalkan produknya dengan cara berkeliling kota Osaka. Tepatnya tahun 1963 awal Ezaki Gliko memproduksi stik cokelat impiannya. Dengan nama Choko-Teck, Ezaki Gliko terus berinovasi membuat stik cokelat terbaik melalui beberapa penilaian selama berkeliling. Sayang ketika hasil produksi Ezaki Gliko mulai disukai orang dan akan mendaftarkan produknya. Nama Choko-Teck tak bisa diterima karena sudah digunakan boleh perusahaan lain. 

Ezaki Gliko pun harus mencari ide lagi guna menemukan nama yang tepat untuk produknya tersebut. Dan akhirnya ide pun muncul sewaktu stik itu digigit dan mengeluarkan bunyi pokkin-pokkin. Jadilah nama Pocky dipakai sebagai nama untuk produk dari Ezaki Gliko. Dan mulai didaftarkan kembali pada tahun 1966. 

Ezaki Gliko dengan produk Pocky mencapai sukses pada tahun 1970. Sempat  mengalami penurunan pada tahun 1976. Namun setelah itu kembali melakukan inovasi baru melalui berbagai macam bentuk iklan. Akhirnya Pocky kembali berjaya sampai dengan sekarang. 


Larindah, 19 Juni 2017



#NulisRandom2017
#HariKe-19





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr