Langsung ke konten utama

Gemblong si Manis nan Kenyal

Gemblong merupakan salah satu jenis jajanan pasar yang cukup digemari oleh masyarakat. Tak terkecuali saya. Gemblong termasuk jajanan tradisional Indonesia. Berbahan dasar ketan dan gula aren. 

Gemblong (dokumen pribadi)

Siapa yang mengenalkan jenis jajanan ini kepada masyarakat luas tidak diketahui dengan persis. Begitu pun mengenai penyebutan namanya ‘Gemblong.” 

Sudah sejak lama masyarakat mengenal jajanan satu ini. Dulu ketika masih kecil dan kerap diajak ibu berbelanja di pasar tradisional, kami tak pernah lupa membeli jajanan pasar untuk oleh-oleh di rumah. 

Gemblong termasuk jajanan yang ibu beli.

“Untuk Bapakmu. Karena Bapakmu senang. Teman ngeteh pagi-pagi,” ujar ibu.

Otomatis kami anak-anaknya pun ikutan menyukai jajanan gemblong. Manis dan kenyal-kenyal rasanya. Sangat nikmat untuk teman ngeteh di pagi hari atau sore hari. 

Jajanan gemblong ternyata tak hanya ada di Betawi saja. Di daerah Sunda, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kita bisa menjumpai jajanan satu ini. Namun di daerah Jawa Timur masyarakat menyebut Gemblong dengan nama Getas. Bahan dasarnya lebih sering menggunakan bahan dasar ketan hitam. 

Mengapa disebut gemblong? Tidak ada jawaban pasti. Namun di daerah Sunda, gemblong berarti panjang, bulat dan lonjong. Bisa jadi dari bentuknya yang seperti itu kemudian orang menyebut jajanan ini dengan nama gemblong. 

Untuk membuat gemblong sendiri itu sangat mudah. Siapkan saja beras ketan yang sudah dibersihkan. Lalu kukus beras ketan tersebut sampai empuk. Setelah itu ketan ditumbuk sampai halus lalu dipilin-pilin berbentuk bulat agak lonjong. Lalu goreng ketan yang sudah berbentuk itu. Siapkan adonan gula aren yang telah mendidih. Masukan ketan yang sudah digoreng tadi ke dalam gula. Aduk sampai gula menyatu dan kering. Gemblong pun siap disantap. 


#onedayonepost
#harike-4
#oktober
#jajanantradisional

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr