Tamu adalah raja. Tamu membawa rezeki. Oleh karenanya harus dijamu dan dihormati.
Demikian petuah orangtua. Maka ketika ada yang ingin bertamu ke rumah, saya kerap bingung mau memberi suguhan apa? Sebab khawatir tidak suka atau mengecewakan. Terutama tamu yang belum begitu dekat.
Kalau kawan dekat atau saudara sendiri sih tidak terlalu pusing. Setidaknya saya tahu selera mereka. Atau bisa dengan santai menanyakan selera mereka.
"Mau dibuatin apa nih?"
Kalau dengan tamu yang belum begitu dekat atau belum lama kenal tentu segan jika bertanya seperti itu. Jawabannya pasti sudah umum.
"Enggak usah repot-repot. Santai aja."
Mana bisa santai wong mau kedatangan tamu ya? Disuruh jangan repot-repot. Jelas harus repot karena ada yang akan bertamu. Jawaban seperti itu malah kerap bikin saya bingung. Akhirnya cari amannya saja.
Maksudnya memberi suguhan yang tidak macam-macam. Sederhana saja namun unik dan istimewa. Yang bisa jadi si tamu sudah lama tak memakan suguhan seperti ini. Suguhan yang sifatnya tradisional.
Pilihan saya pun jatuh pada bajigur and friends. Bajigur itu kan minuman tradisional berbahan dasar santan dan gula Jawa. Diminum hangat-hangat tuh rasanya nikmat sekali. Ini kan minuman yang jarang ditemui kalau tidak benar-benar mencari atau mencegat pedagangnya.
Nah, teman minum bajigur itu macam-macam. Ada kacang rebus, pisang rebus, kue pisang, timus singkong, singkong kukus, ini kukus dan jagung rebus. Semuanya serba direbus. Ini kan sesuatu yang disukai orang zaman sekarang. Meminimalisir makan gorengan.
Berhubung jagung rebus dan singkongnya tidak ada. Jadi seadanya untuk disuguhkan. Itu pun sudah cukup lengkap dan menarik. Asal ditata dengan menarik juga.
Setelah menu untuk suguhan sudah ditentukan. Saatnya memikirkan wadah atau tempat yang akan digunakan untuk suguhan tersebut. Berhubung suguhannya tradisional maka wadahnya kalau bisa yang tradisional juga. Pilihan pun jatuh pada wadah dari anyaman rotan.
"Wah, cocok nih. Sudah pas," kata saya dalam hati.
Benar saja. Begitu sudah ditata. Saya merasa sreg dan puas. Rasanya tidak malu-maluin kok untuk disuguhkan pada tamu. Dan benar saja. Begitu si tamu datang dan saya sodorkan suguhan tersebut untuknya. Si tamu berdecak senang.
"Wow, ini bajigur ya? Sudah lama sekali saya tak minum bajigur. Ada kacang rebusnya juga. Ini kesukaan saya. Sudah lama juga saya tak makan kacang rebus. Senangnya dapat suguhan seperti ini. Terima kasih ya?"
Mendengar hal ini hati saya merasa senang. Sebab si tamu merasa senang. Artinya apa yang saya suguhkan tidak mengecewakan. Obrolan pun dilanjutkan dengan santai dan penuh keakraban.
Ternyata suguhan sederhana asal disajikan dengan sepenuh hati, hasilnya bisa sampai ke hati. Bukan begitu kawan? (EP)
Komentar
Posting Komentar