Langsung ke konten utama

Kue Kancing, Jajanan Sepanjang Masa

Jajanan sepanjang masa? Kok bisa? Karena sejak saya kecil jajanan itu sudah ada. Ibu yang memperkenalkan jajanan tersebut. Kata ibu itu adalah jajanan ibu waktu kecil. Berarti sudah lama sekali. Sekarang gantian saya yang mengenalkannya pada anak-anak.

Dokumen pribadi

Awet ya? Benar. Jika diurutkan sudah berapa tuh usianya? Dan masih digemari sampai sekarang. Terutama oleh anak-anak. Mungkin karena toppingnya yang warna-warni. Sehingga menarik perhatian. Rasanya pun manis dan bentuknya kecil-kecil. Pas sekali saat digenggam oleh anak-anak.

Tetapi orang dewasa juga suka kok. Saya dan adik-adik kerap berebutan mengambil toples yang berisi kue kancing tersebut. Rasanya tuh dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Sama rasa sama bentuknya.

Kenapa sebutannya kue kancing ya? Kata ibu karena bentuknya yang kecil-kecil seperti kancing. Tapi waktu saya ke toko kue dan ingin membeli kue kancing, penjaga tokonya tidak tahu yang mana kue kancing itu. Lha, piye?

Jadi saya waktu membeli kue itu mencari-cari sendiri di tokonya. Artinya celingak-celinguk mencari kue yang saya pingin. Kalau ada akan saya beli. Ternyata dari sekian toko yang didatangi tak ada yang menjual kue ini. 

Justru saya mendapatkannya tanpa disengaja. Maksudnya sudah ilfeel enggak mau mencari kue itu lagi. Eh, ketika sedang membeli kue lain malah melihat kue itu. Langsung saya beli beberapa bungkus. Saya tanya penjualnya, apa nama kue ini. Eh, jawabnya tak tahu juga. Hadeuuh, kumaha atuh?

Akhirnya saya tanya ke teman-teman. Jawabannya adalah beragam. Maksudnya? Jadi dari jawaban yang masuk tidak semua menyebutnya kue kancing. Nah, loh. Kok bisa? 

Iya. Jadi ada yang menyebutnya kue monas. Ada yang menyebutnya kue siput. Ada lagi yang menyebutnya kue matahari. Lalu ada juga yang menyebutnya gem rose. Lha, coba itu. Mana yang benar deh? Bingung kan? Pantas penjual kuenya tak tahu. Sebutannya banyak.

Saya beri julukan kue seribu nama deh. Habis banyak sekali namanya. Terlepas dari itu semua. Saya acung jempol dengan orang pertama yanh membuat kue ini. Mungkin dia tidak mengira kalau kue buatannya ini akan abadi dan digemari sepanjang masa.

Ngomong-ngomong siapa sih pembuatnya? Saya belum mencari tahu sih. Yang pasti kue kancing ini jajanan yang legendaris. Abadi dan digemari oleh anak-anak dari masa ke masa. Kamu sudah pernah makan kue ini belum? Kalau belum wajib mencicipi. Biar tidak penasaran. (EP)

Note:

Tulisan senada termuat juga di Kompasiana. com


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr