Langsung ke konten utama

Uniknya Voyage Restoran Harris Vertu Harmoni

Salah satu tempat yang menarik perhatian saya saat berada di sebuah hotel adalah restorannya. Sebab sangat jarang ditemui ada hotel yang restorannya tampil beda alias unik. Mungkin karena hotel identik dengan tempat menginap, maka yang lebih ditonjolkan adalah suasana kamarnya.

Makan dalam sangkar

Tujuannya tentu saja agar pengunjung yang menginap di hotel tersebut akan terkesan. Dengan harapan akan memilih hotel sejenis sebagai pilihan penginapan berikutnya. Ini merupakan bagian dari strategi pemasaran. Saya memahami betul hal tersebut. Dan saya juga suka dengan hotel yang nuansa kamarnya bagus. Tak hanya nyaman.

Dekorasi yang menawan

Tetapi kenapa lebih menyukai suasana restoran yang berbeda? Sebab pada saat berada di hotel, saya senang berlama-lama di restoran. Menikmati santapan sambil bekerja itu membuat pekerjaan terasa ringan. Tidak jenuh ketimbang menyelesaikan pekerjaan di dalam kamar.

Suasana restaurant

Restoran yang menurut saya terbilang unik di antaranya Voyage Restoran di Harris Vertu Hotel Harmoni. Hotel bintang 5 di bawah pengelolaan Tauzia Hotel Management Indonesia. Lokasinya di Jalan Hayam Wuruk No.6 Gambir, Kota, Jakarta Pusat.

Meja makan bernuansa sangkar

Yang membuat restoran di sini unik, karena ada meja makan yang disetting seperti sangkar burung. Jadi pengunjung yang memilih tempat tersebut seolah sedang makan di dalam sangkar. Unik bukan? Menurut saya sih iya. Apalagi kalau mengajak anak-anak. Sudah pasti memilih tempat tersebut.


Mengenai jenis makanannya, sangat variatif. Voyage Restoran Harris Vertu Harmoni menyediakan berbagai jenis makanan dari berbagai belahan dunia.
Mulai dari hidangan pembuka sampai penutup tersaji dalam berbagai pilihan.

Kalau teman-teman ingin juga merasakan sensasi makan di dalam sangkar, silakan mengunjungi Voyage Restoran Harris Vertu Harmoni. (EP)

#HOTEL
#RESTAURANT
#HARRISVERTUEHOTEL

Komentar

  1. Unik banget.
    Seperti apa tuh mbak sensasinya makan di dalam sangkar?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serasa ratu. Apalagi dilayani... hehehehe

      Hapus
  2. Mantap Mbak. Di Samarinda ada nggak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo belum ada bisa jadi inspirasi untuk buka usaha restoran nih.. hehehehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr