Berbukalah dengan yang manis-manis. Jika biasanya buah kurma menjadi cemilan pembuka saat berbuka puasa. Maka tidak bagi saya. Kurma hanya sesekali. Selebihnya mencari jenis camilan lain.
Camilan lain itu yang sedang diinginkan oleh lidah tentunya (baca:pengen). Pokoknya bukan gorengan pastinya.
Saya bersyukur tinggal di Indonesia. Karena banyak sekali jenis jajanan yang bisa dipilih-pilih. Mulai dari jajanan tradisional sampai yang agak kebarat-baratan. Semua ada. Tinggal pilih sesuai selera dan kantong tentunya.
Kue lopis (dokpri)
Untuk kali ini pilihan saya adalah kue lopis. Panganan yang berasal dari ketan ini sangat menggoda lidah. Lopis adalah hasil olahan beras ketan yang direbus seperti ketupat. Bentuknya bisa segitiga seperti ketupat atau memanjang seperti lontong, baru dipotong-potong.
Bumbunya adalah saus gula merah. Sebelum disiram saus gula merah, lumuri dahulu lopis tersebut dengan parutan kelapa muda. Barulah lopis siap dihidangkan. Rasanya? Hmmmm, nikmat.
Lopis menjadi pilihan menu pembuka karena saya tidak terlalu menyukai gorengan. Jadi selama puasa Ramadhan ini setiap hari saya mencari jajanan yang sesuai kata hati. Jadi bukan asal ketemu jajanan terus beli. Yang penting ada camilan untuk berbuka puasa. Oh, tidak begitu bagi saya.
Mungkin agak ribet ya? Tapi disitulah seninya. Seni berburu jajanan. Mesti sesuai kata hati dan kata lidah. Agar nikmatnya pun sampai ke hati. Haiyaaa...apaan sih. Ini sih kata saya saja. Mau tahu jajanan saya berikutnya? Nantikan cerita saya selanjutnya.
Larindah, 10 Juni 2017
#jajananseru
#NulisRandom2017
#Harikesepuluh
Aku juga suka lopis. Di daerahku masih banyak yang jual, mbak Denik. Terkadang dia ditemani cenil warna-warni hehe.
BalasHapusDi sini sudah jarang. Sulit dicari kalau sedang ingin.
HapusAku suka lopis ni Mb..ada Kenangan tersendiri dengan lopis ini...
BalasHapusAhh tidak godaan sabar2 satu jam lagi..
BalasHapus