Namanya pengalaman pertama tentu ada hal-hal yang bila diingat kembali membuat kita senyum-senyum sendiri. Entah ada kejadian lucu, memalukan atau bahkan menegangkan. Nah, bicara pengalaman pertama, saya ada sedikit cerita. Yakni tentang pengalaman pertama naik pesawat.
Tapi bukan tentang kejadian di pesawat yang ingin saya ceritakan. Melainkan terkait makanan. Pertama kali naik pesawat tujuan saya adalah ke Bukittinggi. Jadi saya harus mendarat di bandara Minangkabau, Sumatera Barat.
Waktu itu saya memilih penerbangan siang, dengan pertimbangan tiba di sana sore hari. Langsung lanjut menuju hotel dan istirahat. Namun saya tidak memperhatikan hal-hal lain seperti cuaca. Saya pikir biasa saja. Rupanya daerah sana dingin.
Saya sudah merasa kedinginan sejak di dalam pesawat. Begitu tiba di bandara ternyata cuaca di sana dingin juga. Eh, yang menjemput saya mengabarkan agak terlambat datangnya Wah, di tempat yang asing karena baru pertama kali. Harus menunggu pula. Saya sempat bingung mesti kemana.
Yang ada dalam benak saya adalah mencari tempat menunggu yang nyaman. Dimana saya bisa sambil menikmati makanan dan minuman hangat. Saya pun keliling bandara. Sebagian besar toko yang ada di sana sudah tutup.
Wah, cari yang hangat-hangat dimana nih? Ada tempat makan cepat saji. Biasanya hanya menyediakan minuman dingin. Duh, bingung juga. Sementara yang menjemput masih lama pula. Berhubung hanya ADs tempat makan tersebut yang buka 24 jam. Akhirnya saya pilih menunggu di sana.
Sambil melihat-lihat menu, eh saya membaca ada krim sup. Wah, langsung saja saya pesan. Yang penting hangatnya. Tidak harus berupa minuman. Dengan begitu tubuh saya bisa lebih enakkan. Acara menunggunya pun jadi tidak menjemukan.
Ternyata memang enak krim supnya. Selain membuat tubuh saya terasa hangat, kelezatan rasanya membuat saya kecanduan. Ya, sejak itu saya jadi suka krim sup. Jika sedang ingin nostalgia dengan krim sup, saya sengaja mendatangi restoran cepat saji tersebut. Tapi bukan yang di bandara Minangkabau ya? Bisa tekor. Lebih mahal tiket pesawatnya dibandingkan dengan harga krim supnya. (Denik)
Komentar
Posting Komentar