Langsung ke konten utama

Bika Padang

Saya itu bukan termasuk orang yang lapar mata. Apa-apa yang dilihat terus jadi  kepengin. Namun saya orang yang suka penasaran dengan sesuatu yang baru atau aneh. Menurut kacamata saya loh.

Dokumen pribadi

Nah, dalam perjalanan pulang dari beraktifitas, tanpa sengaja mata saya melihat papan bertuliskan Bika Padang. Wah, penasaran dong. Macem mano bentuk dan rasanyo? Selama ini yang saya tahu dan pernah makan ya Bika Ambon. Kalau Bika Padang baru ini tahunya. Kudet ya saya? Memang. 

Biar tidak penasaran, berhentilah saya di warung penjual Bika Padang itu.

Dokumen pribadi

“Berapo Uni harga satunyo?” kata saya.

“Tigo ribu,” jawab si Uni.

“Bungkuskan tigo sajo yo Uni!” kata saya lagi.

Karena belum pernah tahu rasanya, cukuplah beli tiga sebagai permulaan. Sambil menunggu kuenya dibungkus saya minta ijin memotret warung tersebut. Barangkali suatu hari ada yang kepengin jadi saya tidak susah mencari tempatnya.

Begitu tiba di rumah, saya segera mencicipi kue yang baru saya beli itu. Bentuknya bulat seperti bintang. Warna luarnya kecoklatan hasil pembakaran. Ya, Bika Padang ini dibuatnya dengan cara dibakar atau dipanggang. Begitu dimakan rasanya seperti Apem Jawa. Bentuk dalamnya pun sama. Putih seperti Apem.

Dokumen pribadi

Begitu saya tanya Embah Google ternyata benar. Bika Padang itu bahan bakunya berupa tepung beras, santan, gula pasir, kelapa parut dan baking powder. Semua adonan itu diletakkan dalam cetakan bafel berbentuk bintang yang sudah dialasi daun waru. Lalu dibakar atau dipanggang agar matang.

Wow, tradisional sekali ya? Beralas daun waru dan diprosesnya melalui pembakaran. Dimakan hangat-hangat nikmat sekali rasanya. Tak rugilah awak memiliki rasa penasaran yang tinggi. Setidaknya bisa icip-icip dan berbagi cerita. Yuk, silakan dicoba bagi yang belum pernah tahu seperti apa Bika Padang itu.


#onedayonepost
#desember2016
#harike-18
#jajanantradisional

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya...

Rambutan Parakan, Rambutannya Orang Tangerang

Musim rambutan telah tiba. Di jalan-jalan mulai banyak dijumpai pedagang rambutan. Mulai dari rambutan rapiah, cipelat, parakan, Binjai, Aceh dan masih banyak lagi. Dari aneka jenis rambutan yang beredar luas, rambutan jenis rapiah, cipelat dan parakan yang paling disukai oleh masyarakat. Tapi sejak dulu saya paling suka rambutan Parakan. Karena menurut saya rasanya tidak terlalu manis dibandingkan dengan rambutan rapiah yang seperti kelengkeng. Rambutan parakan warna buahnya putih bersih, kenyal, dan ngelotok. Rasanya manis ada sedikit asamnya. Tapi segar. Kandungan airnya pun sedikit. Sehingga terasa kres-kres saat dimakan. Dalam keluarga kami setiap kali musim buah-buahan tiba, ibu adalah orang pertama yang mengetahui pergantian musim buah. Bukan dalam segi ilmu pertanian loh. Tapi dari tanggapnya membawa jenis buah-buahan baru ke rumah. Karena ibu setiap pagi berolahraga sampai ke pasar. Tiba di rumah sudah menenteng aneka belanjaan. Salah sat...

Nanas Si Buah Istimewa Lambang Kota Prabumulih

Nanas. Siapa yang tak mengenal buah satu ini? Buah yang sangat naik daun ketika bulan puasa tiba. Selain untuk dijadikan asinan, buah nanas sangat diburu pada bulan puasa karena untuk dijadikan selai. Sebagai isi dari kue nastar, kue yang wajib ada saat lebaran tiba. Namun pada hari-hari biasa, buah nanas tetap menjadi incaran warga. Terutama nanas madu yang biasa dijumpai di sepanjang jalan raya atau jalan di komplek-komplek perumahan warga. Tentu bukan diburu untuk dijadikan selai. Tapi sebagai cemilan biasa karena khasiatnya yang sangat banyak. Buah nanas diketahui sangat kaya akan vitamin C. Selain itu masih banyak lagi manfaat buah nanas yang patut diketahui. Diantaranya: - Memperkuat sistem kekebalan tubuh - Mempertahankan kinerja jantung - Mencegah kolesterol - Tinggi serat - Menyehatkan tubuh Dokumen pribadi Pedagang nanas yang mangkal di komplek dan pinggir jalan Jenis nanas itu banyak sekali. Salah satunya jenis nanas madu. Nanas m...