Bubur. Jenis makanan satu ini sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Terutama jenis bubur ayam. Sebagaian besar masyarakat hampir dipastikan memilih bubur ayam sebagai menu sarapan paginya.
Mulai dari anak bayi sampai orang lanjut usia, suka makan bubur. Meskipun ada juga yang tidak suka makan bubur. Sebagian kecilnya.
“Dibawa pipis lapar lagi,” kata yang lain.
Apapun alasannya, itu hak mereka. Pada kenyataannya penggemar bubur ayam sangat banyak.
Bubur sumsum candil (dokpri)
Lalu bagaimana dengan nasib bubur yang lain? Karena jenis bubur tak hanya satu saja. Masih banyak lagi macamnya. Ada bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur sumsum biasa, bubur sumsum Candil, bubur gelang dan lain sebagainya.
Dalam kesempatan ini saya akan membahas mengenai bubur sumsum candil. Salah satu jenis bubur yang ternyata agak jarang penjualnya. Biasanya pedagang bubur ini menjajakan dagangannya dengan mengendarai sepeda motor. Berkeliling dari satu perumahan ke perumahan lain. Atau mangkal di suatu tempat pada hari Minggu pagi. Di mana banyak orang memanfaatkan hari itu untuk berolahraga atau jalan-jalan pagi.
Pedagang bubur sumsum candil (dokpri)
Bubur sumsum candil ini berbahan dasar tepung beras yang dimasak sampai lembek dan halus. Hanya diberi garam dan daun pandan sebagai pelengkap ketika memasaknya. Saat penyajian dituangi sedikit santan dan candil. Candil ini berupa bola-bola yang dibuat dari campuran ini dan tepung sagu yang direbus dengan gula merah. Rasanya manis dan kenyal. Sangat enak dinikmati pagi hari. Apalagi dalam kondisi masih hangat. Ehmmm..... yummy.
#onedayonepost
#januari2017
#harike-17
#berburububur
#anekabubur
Komentar
Posting Komentar