Langsung ke konten utama

Roti Sisir, Roti Tradisional yang Tetap Dicari

Perkembangan zaman berpengaruh pada kemajuan teknologi, industri, pariwisata, kuliner dan bidang-bidang lainnya. Bagi yang menyukai kuliner, tentu mengetahui betapa pesatnya perkembangan kuliner dewasa ini. Bukan saja di dunia tapi juga di Indonesia. Apalagi dengan bermunculannya acara kuliner dan masak-memasak di televisi. Semakin terbuka dan luas perkembangan kuliner di Indonesia.

Salah satu jenis makanan yang sangat bervariasi adalah roti. Ada banyak variasi roti yang bisa kita nikmati sekarang ini. Mulai dari bentuk, rasa dan ukuran. Dari ukuran paling kecil sampai yang paling besar, bisa kita temukan. Bentuknya pun bermacam-macam. Ada roti berbentuk binatang, bunga, orang dan masih banyak lagi. 




Tetapi dari sekian banyak jenis roti yang beredar dipasaran. Roti tradisional alias roti zaman dulu masih saja dicari. Masih tidak ditinggalkan oleh penggemarnya. Masih banyak yang menyukainya. Termasuk saya. Jenis roti tersebut adalah roti sisir.

Roti yang berbentuk persegi panjang, tipis dan agak melingkar disatu sisi ini dilapisi mentega dan taburan gula pasir. Roti biasa tapi sangat istimewa di zamannya dan menjadi roti langka untuk zaman now.


Roti sisir ini ada jenis. Roti sisir kuning dan roti sisir putih. Ada yang dilapisi margarin dan taburan gula. Dan ada juga roti sisir roombutter. Untuk jenis roti dengan roombutter, ada yang berlapis satu, dua bahkan tiga. Jadi lebih bervariasi.

Kalau saya lebih menyukai roti sisir yang biasa. Yang hanya diolesi margarin dan ditaburi gula. Untuk yang lainnya suka juga. Tapi tidak terlalu menyukai.

Nah, untuk mencari roti sisir jenis biasa ini ternyata cukup sulit. Tidak bisa dijumpai di setiap toko roti. Hanya toko tertentu saja. Dan roti sisir ini dijadikan sebagai oleh-oleh khas daerah Pasuruan, Jawa Timur. Kalau ada yang jalan-jalan ke Pasuruan bolehlah saya dikirimi. (EP)



Komentar

  1. live sabung ayam s12888 online di laga adu ayam terseru
    Bonus Cashback 10% Dibagikan Setiap Minggu
    Yuk Gabung Bersama Bolavita Di Website www.bolavita.ltd
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    WA: +628122222995

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imlek: Saatnya Menikmati Kue Keranjang Goreng

Bagi masyarakat Tionghoa di mana pun berada, Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen penting yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun pada masa Orde Baru masyarakat Tionghoa di Indonesia tidak bisa merayakan Imlek secara terbuka dan bebas. Karena memang dilarang. Hanya diperbolehkan dalam lingkup keluarga dan tertutup. Saya sejak kecil memiliki beberapa teman dekat dari kalangan Tionghoa. Sebab orang tua tidak memberi batasan kepada saya dalam bergaul dan memilih teman. Asal saya bisa membawa diri dan tidak mudah terpengaruh. Ketika teman-teman tersebut merayakan Imlek atau hari besar lainnya, mereka kerap membawakan kue-kue khas untuk saya. Salah satunya kue keranjang. Atau ada yang menyebutnya dengan sebutan dodol cina. Kue keranjang atau dodol cina (by PegiPegi.com) Jadi sebelum Imlek ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2003 silam. Kemudian gaung perayaan Imlek mulai dikenal seperti sekarang ini. Saya sudah merasakan kemeriahan Imlek melalui teman

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya

Joe's Grill Burger Ternyata "Kurang" Nendang.

Ups! Ternyata ya? Burger di Joe's Grill Restaurant itu kurang nendang? What's? Dokpri Jadi begini ceritanya teman. Hari Sabtu kemarin saya bersama teman-teman blogger yang tergabung dalam Blogger Burger , mengikuti kegiatan Workshop Videography  yang diadakan oleh Vlogger Id.  Acara berlangsung di Joe's Grill Restaurant Swiss-Belhotel Mangga Besar (SBMB), Jakarta Pusat.  Terbayang dong seperti apa suasananya? Hotel bintang 4 gitu loh. Dokpri Begitu tiba di lokasi acara, saya disambut dengan hangat oleh Bapak Muhammad Ismail Rauf selaku General Manager (SBMB), Ibu Melina Solehati Directory of Sales SBMB dan yang lainnya. Tak berapa lama setelah semua teman-teman blogger hadir. Mas Teguh Sudarisman dari Vlogger Id membuka acara yang dilanjutkan dengan sedikit kata sambutan dari Bapak Muhammad Ismail Rauf. Dokpri Puncak acaranya adalah melihat secara langsung proses pembuatan Texas BBQ Cheese Burger yang merupakan menu favorit di Joe's Gr