Bagi yang senang jajan tentu mengenal panganan ini. Iya, selendang mayang atau ada yang menyebutnya bubur gelang. Jajanan asal Betawi ini rupanya sudah sulit ditemui ya? Padahal saat kanak-kanak dulu di tiap gang atau jalan yang dilalui, selalu berpapasan dengan pedagang ini.
Dahulu mereka menggunakan pikulan dalam menjajakan jajanannya. Sekarang ini sudah tidak lagi. Mereka berganti menggunakan sepeda motor. Jajanan yang terbuat dari tepung beras dan campuran sagu ini sangat nikmat dimakan siang hari. Dengan kuah yang dibuat dari gula merah dan santan, lalu ditambahkan batu es, ehmmm...segarnya.
Sayang kita tidak bisa menikmati jajanan ini sewaktu-waktu. Kalau dulu hanya duduk manis di rumah, tak lama akan ada berbagai macam tukang jajanan meneriakkan jualannya dan kita tinggal memanggil yang di suka. Kini tidak bisa seperti itu lagi. Harus berkeliling mencari pedagangnya.
Beruntunglah bagi yang bisa menemui pedagang selendang mayang ini. Berarti membeli jajanan langka loh! Saat saya menanyakan kelangkaan jajanan ini, Si Babe sebutan pedagang yang saya temui mengatakan.
"Ini memang tinggal beberapa saja penjualnya. Sebab tidak ada keturunan yang melanjutkan apabila mereka tidak ada."
Sayang sekali ya? Padahal jika dikelola dengan baik dan dipromosikan dengan apik, selendang mayang bisa menjadi jajanan yang dicari-cari. Akankah jajanan tradisional ini akan hilang ditelan zaman? Entahlah. (EP)
Komentar
Posting Komentar