Ketan. Sejenis beras yang umumnya digunakan untuk membuat makanan. Bisa berupa makanan berat seperti bubur ketan hitam atau makanan ringan seperti jajanan pasar. Saya termasuk pengge mar jajanan berbahan dasar ketan. Baik itu ketan putih atau ketan hitam. Keduanya sama enaknya kalau sudah dioleh. Kalau diruntun dari Sabang sampai Merauke akan ditemukan puluhan jenis makanan dari olahan ketan. Di Pulau Jawa saja sudah tak terhingga jenisnya. Aneka jajanan berbahan dasar ketan (dok. Denik) Di Jakarta ada kue gemblong, uli, tape uli, dodol hitam dan lain-lain. Di Jawa Tengah kita bisa temui kue wajik, kue Bugis, kue serikaya, lemper, lepet, lopis dan masih banyak lagi. Di Jawa Timur kita bisa menjumpai madu mongso. Olahan beras ketan hitam yang dibungkus kertas minyak. Di Jawa Barat ada dodol Garut dan wajik daun jagung. Belum lagi dari Pulau Sumatera. Kita bisa menjumpai olahan ketan lainnya. Seperti lemang, ketupat ketan dan lain sebagainya. Untuk ketupat ketan sama sep
Lampung. Provinsi di Pulau Sumatera yang terdekat dari Banten. Hanya dengan menyebrangi Selat Sunda, kita sudah tiba di Pulau Sumatera. Lampung menjadi pintu gerbang perjalanan ke Pulau Sumatera. Dokumen pribadi Bicara Lampung, saya punya banyak cerita tentang pulau yang berjuluk "Tapis Berseri." Lampung merupakan pulau pertama yang saya jajaki begitu mengenal kata bertualang. Ceritanya saat masih duduk di bangku SLTA, saya mulai menanyakan keberadaan nenek dan saudara-saudara ibu. Sebab di Jakarta tidak ada saudara dari ibu. Semua yang saya kunjungi merupakan saudara dari bapak. "Nenekmu dan saudara-saudara ibu tuh adanya di Lampung. Tapi ibu belum pernah ke sana sejak menikah dengan bapakmu. Ibu enggak boleh kemana-mana. Tapi ibu punya alamatnya. Kalau kamu mau ke sana nanti ibu kasih tahu." Saya lo yang dasarnya senang jalan, suka penasaran. Ditawari begitu jadi merasa tertantang. Ke Lampung? Kenapa tidak? Boleh juga. Maka begitu libur akhir tahun tiba, saya t