Langsung ke konten utama

Pang Pang, Si Kecil yang Manis, Gurih dan Renyah

Camilan atau makanan ringan merupakan salah satu teman setia di mana pun saya berada. Dalam situasi apa saja. Terutama pada saat membaca dan menulis. Maka harus ada suguhan makanan ringan.

Hal ini selain bisa menggantikan energi yang keluar saat berpikir dan menulis. Juga sebagai salah satu sarana penghilang kantuk. Jika orang lain meminum kopi untuk menghilangkan kantuk. Tidak demikian dengan saya.

Untuk mengusir kantuk maka mulut saya harus mengunyah. Oleh karenanya harus ada makanan ringan atau camilan dihadapan saya. Jika sedang rajin maka saya akan membuat camilan sendiri. Bisa pisang goreng, pisang kukus, bakwan dan lain-lain.

Namun jika datang rasa malasnya. Maka sebelum bekerja mesti membeli camilan terlebih dahulu. Berhubung saya penyuka segala alias tak ada pantangan. Maka camilan yang dibeli bisa apa saja. Bisa jenis camilan berat seperti pizza, martabak dan sejenisnya. Atau yang ringan seperti kacang, stikck dan sejenisnya.

Tapi jika mengikuti kata hati sesungguhnya. Artinya yang benar-benar saya inginkan. Biasanya saya mencari makanan ringan yang jadul alias langka. Seperti kue kancing, kue untir-untir dan kue pang pang.

Dokumen pribadi

Untuk jenis yang terakhir ini saya baru tahu kalau namanya pang pang. Selama ini suka saja dengan makanan ringan tersebut namun tak tahu namanya. Saya baru mengetahui namanya belum lama ini. Padahal kerap membelinya.

"Oh, namanya pang pang," desis saya saat si penjaga toko menyebutkan namanya.

Makanan ringan ringan ini sejak kecil saya sukai. Dulu setiap pulang kerja bapak selalu membawa buah tangan untuk kami anak-anaknya. Salah satunya pang pang ini. Saya sangat menyukainya. Karena rasanya yang manis, gurih dan renyah.

Bentuknya seperti kue bantal. Hanya sangat mini alias kecil sekali. Untuk memakannya tidak bisa satu per satu. Melainkan satu genggaman barulah terasa. Saya sih, entah kalau orang lain yang memakannya. Mungkin satu per satu. 

Berhubung saya tidak sabaran, biasanya pakai sendok makan saat nyemil pang pang. Sebab tekstur pang pang ini mengkilap dan agak lengket. Mungkin efek dari gula yang ada pada pang pang ini. 

Nah, rasa lengket ini yang membuat pang pang tak begitu disukai oleh orang-orang di rumah. Padahal rasanya enak. Kalau sudah nyemil pang pang dijamin tak mau udahan sebelum isi toplesnya kosong. Saya sih. Bagaimana dengan kamu? (EP)

Komentar

  1. Bentuknya kayak Ting Ting. Hehehehehhe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mirip. Cuma kalo Ting Ting agak besar.. hehehehe

      Hapus
  2. Aku juga suka mba, banyak dijual kiloan, murah meriah. Ya tapi emang lengket sih, jadi klo pas nulis ga bisa sambil nyemil ��

    BalasHapus
  3. Baru tahu kalo namanya Pang Pang. Saya suka juga mbak, tapi udah jarang beli sih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga baru tahu. Padahal sering beli... hehehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nanas Si Buah Istimewa Lambang Kota Prabumulih

Nanas. Siapa yang tak mengenal buah satu ini? Buah yang sangat naik daun ketika bulan puasa tiba. Selain untuk dijadikan asinan, buah nanas sangat diburu pada bulan puasa karena untuk dijadikan selai. Sebagai isi dari kue nastar, kue yang wajib ada saat lebaran tiba. Namun pada hari-hari biasa, buah nanas tetap menjadi incaran warga. Terutama nanas madu yang biasa dijumpai di sepanjang jalan raya atau jalan di komplek-komplek perumahan warga. Tentu bukan diburu untuk dijadikan selai. Tapi sebagai cemilan biasa karena khasiatnya yang sangat banyak. Buah nanas diketahui sangat kaya akan vitamin C. Selain itu masih banyak lagi manfaat buah nanas yang patut diketahui. Diantaranya: - Memperkuat sistem kekebalan tubuh - Mempertahankan kinerja jantung - Mencegah kolesterol - Tinggi serat - Menyehatkan tubuh Dokumen pribadi Pedagang nanas yang mangkal di komplek dan pinggir jalan Jenis nanas itu banyak sekali. Salah satunya jenis nanas madu. Nanas m...

Sinom, Minuman Khas Surabaya Kaya Manfaat

Bagi kita yang tinggal di perantauan. Bisa menikmati kuliner khas daerahnya itu sesuatu yang sangat istimewa sekali. Rasanya seperti melepas kangen dengan si dia. Ayem, tentram rosone ati. Eaaaa.... Pokoknya begitulah. Segala upaya dilakukan agar bisa melepas kangen. Begitu juga dengan urusan kuliner. Sebisa mungkin dapat menikmati kuliner khas daerah asal. Sebagai orang Surabaya yang merantau di Jakarta, kemudian menetap di sini. Saya kerap merindukan rujak cingur, tahu campur dan lontong balap. Jenis makanan khas Surabaya yang tidak mudah ditemui. Sehingga butuh perjuangan untuk mendapatkannya. Awal-awal tinggal di Jakarta sempat bingung mencarinya. Begitu sudah mengetahui tempatnya tinggal meluncur saja ke lokasi. Cukup jauh dari kediaman saya. Tetapi demi "melepas rindu" dengan makanan khas daerah asal, maka jarak bukanlah penghalang. Bukankah demikian juga saat rindu dengan si dia? Itu untuk jenis makanan. Lalu adakah jenis minuman yang juga membuat saya...

Kepincut Zuppa Soup

Saya adalah pemakan segala alias omnivora. Eits, maksudnya jenis makanan yang matang dan enak. Enak menurut lidah saya tentunya.  Sebenarnya saya lebih menyukai makanan dan jajanan tradisional. Jajanan yang memiliki kekhasan. Namun tidak menutup diri dan hati untuk mencicipi makanan ala luar negeri. Sesekali bolehlah.  Nah, salah satu jenis makanan yang pernah saya cicipi dan akhirnya jatuh suka adalah zuppa soup. Sup kental dengan lapisan pastry di atasnya. Ini adalah jenis makanan yang berasal dari Italia. Tepatnya dari Toscana, Italia. Di sana dikenal dengan nama zuppa toscana.  Pertamakali mengenal zuppa soup saat menghadiri resepsi salah satu kawan di sebuah hotel beberapa tahun yang lalu. Di salah satu sudut ruang makanan, ada banyak orang berkerumun mengantri sesuatu. Dihinggapi rasa penasaran, saya pun menghampiri dan ikut mengantri. Rupanya sedang menunggu zuppa soup.  Agak lama juga saya menunggu. Akhirnya sampai juga pada giliran saya. Ternyata h...